SPcom JAKARTA – Pihak sekolah tempat Putri Ariani menimba ilmu mengisahkan mimpi dan keinginan terpendam peraih golden buzzer America’s Got Talent 2023 dari Simon Cowell tersebut. Di luar panggung bernyanyi, Putri Ariani masih menjadi siswi kelas XI di SMK Negeri 2 Kasihan atau SMM Yogyakarta. Ia merupakan satu dari dua siswa difabel di sekolah itu.
“Dia ingin menjadi superstar, dia ingin berbuat sesuatu untuk dunia,” kata Kepala SMM Yogyakarta Agus Suranto.
Menurut Agus, pihak sekolah dan orang tua Putri rutin bertemu beberapa kali dalam sepekan untuk membahas cita-cita dan masa depan Ariani.
Ketika Ariani menyatakan keinginannya ikut America’s Got Talent 2023 pada Mei lalu, ia pun mendapat dukungan dari pihak sekolah dan izin sepekan hingga sepuluh hari di Amerika Serikat.
Agus menilai, Ariani telah berhasil mendobrak tembok pembatas ‘pembuktian seorang penyandang disabilitas’ dan telah melangkah ke panggung yang lebih besar.
“Bagi Ariani sendiri, dia justru jadi inspirator, motivator, memberikan spirit kepada orang lain, dia sudah seperti itu tahapannya sekarang. Dia sudah selesai dengan dirinya sendiri dan mulai memikirkan orang lain,” katanya, seperti dilansir cnnindonsia.
Ariani sendiri sudah merilis sebuah album pada 2020 bertajuk Melihat dengan Hati serta sejumlah lagu yang bisa diakses di layanan streaming.
Seperti diketahui, Putri Ariani berhasil mendapatkan golden buzzer atau tombol emas di ajang pencarian bakat America’s Got Talent pada Selasa (6/6) petang waktu AS. Pemberian Golden Buzzer itu mengantarkan Putri langsung melaju ke semifinal AGT musim ke-18. Tombol itu diberikan Simon Cowell, salah satu juri yang dikenal ‘pelit’ memberikan golden buzzer dalam AGT.
Momen itu terjadi usai Putri menyanyikan dua lagu sambil memainkan grand piano di atas panggung audisi AGT 2023. Selepas mendapatkan standing ovation dan komentar positif dari para juri, Simon Cowell tak ragu untuk memberikan jatah satu golden buzzer-nya kepada Putri. (SP)