SPcom JAKARTA – Mobil Pajero Sport berpelat nomor Polri ugal-ugalan. Mobil Pajero Sport itu disebut sedang melakukan pengawalan terhadap mobil sedan Toyota Camry dengan nomor polisi akhiran ‘ZZH’.
Video itu viral usai diunggah akun Instagram Bill Turangan. Dalam video tersebut, mobil Pajero Sport yang ugal-ugalan itu hampir menyerempet mobil di sampingnya. Peristiwa ini terjadi di Tol JORR arah PIK pada Jumat (28/7/2023) lalu.
“Dan terjadi lagi. Kejadian pagi ini, mulai kecurigaan dari formasi pengawalan yang aneh, mobil dinas dibelakang mobil yg sipil didepan mobil dinas. Mobil dinas oknum tsb awalnya sudah akan menyenggol saya dan istri,” tulis akun Instagram Bill Turangan dikutip Senin, (31/7/2023).
Mobil polisi Pajero Sport yang diduga melakukan pengawalan terhadap Camry bernomor polisi B 1196 ZZH itu seperti sengaja memepet Hyundai Stargazer di lajur kanan. Bahkan pada satu momen mobil Pajero Sport berpelat Polri dengan nomor 3803-50 itu hampir menyerempet Stargazer.
Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyoroti pengawalan yang dilakukan sopir Pajero Sport tersebut.
Menurutnya, tindakan arogansi itu bisa saja dicontoh pengendara lain dan membahayakan. Sony bahkan membandingkannya dengan Paspampres yang lebih sopan saat melakukan pengawalan Presiden.
“Belajarlah beretika dari teman-teman Paspampres. Mereka bertugas tidak meninggalkan nilai-nilai budaya sopan santun,” ujar Sony, Senin (31/7/2023).
Menurutnya, tak heran warga sipil banyak yang meniru tindakan arogansi di jalan raya. Tak jarang pula warga sipil yang memasang strobo dan sirine hingga melakukan tindakan arogan.
“Strobo banyak dilakukan oleh pengemudi dengan pelat polisi di bahu jalan. Menurut saya jangan melulu bersembunyi di balik hak diskresi,” ucap Sony.
Sony, mengatakan seharusnya petugas polisi memberikan contoh yang baik kepada pengendara di jalan raya. Dikhawatirkan, tindakan ini ditiru oleh warga sipil.
“Opini saya, petugas atau apa pun yang identitasnya terbaca baik di body maupun pelat nomor kendaraan dalam rangka tugas maupun tidak, harus berprilaku dan menjaga aturan. Karena itu mencerminkan jati dirinya dan bisa menjatuhkan institusinya kalau berprilaku buruk,” kata Sony.
“Jadi jangan sembarangan menggunakan nopol khusus kalau tidak bisa memberi contoh baik. Hal seperti pada video ini hampir pasti ditiru oleh masyarakat,” sambungnya. (SP)