SPcom JAKARTA – Presiden Jokowi telah menyiapkan calon pengganti Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Desember 2023. Jokowi sudah mengirimkan surat presiden kepada DPR RI. Ia menunjuk Jenderal Agus Subiyanto untuk menggantikan Yudo. Hal tersebut dibenarkan oleh anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono.
“Yes (calon tunggal). Jenderal Agus adalah pilihan yang paling tepat untuk mengisi jabatan tersebut,” kata Dave saat dikonfirmasi, Senin (30/10).
Politikus Golkar itu meyakini, Agus Subiyanto dapat melanjutkan reformasi di internal TNI termasuk menjaga keutuhan negara.
“Kami yakin beliau akan dapat menjabat demi melanjutkan proses reformasi dan menjaga kedaulatan bangsa,” ucap Dave.
Sementara Anggota Komisi I DPR dari PDIP, TB Hasanuddin, juga mendengar kabar Agus Subiyanto diajukan menjadi Panglima TNI oleh Jokowi.
“Iya saya dapat informasi bahwa ada surat itu, Surpres, surat presiden yang dikirim ke DPR yang konon itu adalah surat minta persetujuan dari DPR tentang pengangkatan KSAD, Pak Agus menjadi Panglima TNI,” kata Hasanuddin.
Jenderal Agus Subiyanto baru saja dilantik menjadi KSAD pada Rabu (25/10). Ia menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang memasuki masa pensiun. Meski baru dilantik, tidak ada aturan yang melanggar jika Agus dipilih menjadi Panglima TNI.
Untuk diketahui, Jenderal TNI Agus Subiyanto merupakan putra daerah asal Cimahi, tepatnya dari Baros, Cimahi Tengah, Jawa Barat. Dia dilahirkan pada 5 Agustus 1967 dari lingkungan keluarga tentara. Ayahnya merupakan pensiunan TNI dengan pangkat terakhir sersan kepala.
Usai mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Cimahi, Agus melanjutkan sekolah menengah atas di Bandung pada 1983-1986. Selepas itu, dia berhasil menembus rangkaian seleksi menjadi taruna Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1991.
Kemudian agus masuk kecabangan Infanteri, meniti kariernya sebagai seorang perwira pertama di lingkungan Korps Baret Merah (Kopassus). Dia pernah bertugas sebagai Kepala Seksi (Kasi) Operasi Sektor A Grup 3/Pusdikpassus (Pusat Pendidikan Pasukan Khusus).
Lalu, Agus dilantik menjadi Komandan Batalyon (Danyon) 22/Manggala Yudha Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha yang bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah, dan Kepala Penerangan (Kapen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dalam rentang waktu selama kurang lebih 18 tahun, Agus mulai mengisi jabatan-jabatan strategis, antara lain, Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta (2009-2011). Dalam rentang waktu itu, Presiden RI Joko Widodo masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
Dia lantas menjabat Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad) pada 2011-2014, Asisten Operasi Kepala Staf Kodam (Kasdam) I/Bukit Barisan (2014-2015), dosen Madya Sekolah Staf dan Komando TNI AD (Seskoad) pada 2015, perwira menengah Detasemen Markas Besar TNI AD (2015-2016), Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya (2016-2017).
Agus menyandang status sebagai perwira tinggi bintang satu saat menjabat Komandan Korem (Danrem) 132/Tadulako (2017-2018).
Pada jenjang berikutnya, Agus menjabat Wakil Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Wadanpussenif Kodiklatad) pada 2019-2020, lanjut sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2020.
Karier militer Agus terus moncer terutama saat dia menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada 2020-2021, yang otomatis pangkatnya naik satu tingkat menjadi seorang mayor jenderal.
Agus pun menjadi salah seorang perwira TNI yang berada di lingkaran dekat Jokowi sejak dia masih menjadi Wali Kota Surakarta sampai akhirnya Presiden RI.
Dia kemudian lanjut mengemban tugas sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi (2021-2022), kemudian Wakil Kepala Staf TNI AD mendampingi Jenderal Dudung pada 2022-25 Oktober 2023. (SP)