SPcom JAKARTA – Menjadi pemimpin yang hebat itu tidak cukup dengan memahami 11 asas kepemimpinan, 13 prinsip kepemimpinan, dan 16 sifat-sifat kepemimpinan. Pemimpin itu harus bisa berbuat baik dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Jadi, pemimpin itu harus bisa mencari 1.001 alasan untuk berbuat baik kepada orang lain.
“Saya tidak bisa memberikan kunci sukses yang baik. Tapi, saya bisa memberikan kunci kebahagiaan. Caranya bagaimana, adalah menyenangkan orang lain,” ujar Jenderal TNI (Purn) Prof Dr H Dudung Abdurachman, SE, MM dalam program Ngobrol Pintar atau Ngopi di Kompas TV pada Sabtu (13/1/2024) malam. Acara yang dipandu Cynthia Rompas bertajuk Jejak Pengabdian Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.
Pada kesempatan itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Dudung juga mengemukakan kriteria pemimpin Indonesia ke depan. “Pertama, harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Selain sosok yang pemersatu tetapi juga jagoan, petarung, dan pemberani,” tuturnya.
Menurutnya, pemimpin itu harus berani mengambil keputusan. “Sebab, kalau keputusan itu benar berarti bagus. Tapi, kalau salah masih bagus daripada tidak berani sama sekali. Itu pemimpin ke depan,” tegasnya.
Dudung berharap ada pemimpin yang kuat, pemimpin yang betul-betul tidak lagi memikirkan kelompok maupun golongannya. “Kita perlu pemimpin yang memikirkan tentang bangsa dan negaranya untuk semakin maju,” katanya
Selain mengemukakan pendapat tentang kepemimpinan, Jenderal Dudung juga bercerita tentang masa kecilnya ketika berjualan kue klepon. “Ketika itu penjaga pos orang baru. Dia melarang saya berjualan dan menendang kue klepon saya. Berantakan jadinya tapi saya ambil lagi sambil dalam hati: saya harus jadi tentara biar tidak sewenang-wenang dengan rakyat kecil,” ceritanya yang sejak purna tugas sebagai tentara, Dudung sekarang berkegiatan sebagai petani dan mengajar.
Dudung juga berkesempatan menyanyikan lagu karyanya berjudul “Ayo Ngopi”. Liriknya pun ditambahkan dengan mengajak ngopi calon presiden (capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.