Suryapagi.com, Jakarta – Bamus Suku Betawi 1928 bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Asosiasi Tradisi Pencak Silat Betawi (Astrabi) menggelar Acara Rowahan Betawi Pesisir 2024 di Situs Rumah Pitung Marunda Jakarta Utara, Sabtu (9/03/24).
Kegiatan ini merupakan tradisi orang Betawi dalam menyambut bulan suci Ramadhan sebagai bentuk kegembiraan menyambut bulan yang penuh dengan keberkahan dan kemuliaan sekaligus mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah Tuhan yang Maha Kuasa.
Tradisi Rowahan yang diisi dengan acara Nyorog, Festival Oblok, Seni Tari dan Festival Pencak Silat ini dibuka oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah Bamus Suku Betawi 1982 Jakarta Utara Muhammad Ichwan Ridwan yang sering disapa Boim.
Dalam sambutannya Ketua Bamus Suku Betawi 1982 Jakarta Utara Ichwan Ridwan (Boim) menyambut baik acara Rowahan Betawi pesisir 2024
”Rowahan merupakan tradisi masyarakat betawi dalam rangka menyambut bulan suci ramadan sebagai bentuk rasa syukur, ” kata Boim.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga dilakukan “Prosesi Nyorog” atau penyerahan makanan khas betawi yaitu bebek oblok makanan khas Jakarta Utara dari Ketua DPD Bamus Betawi 1982, Boim kepada Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit didampingi Pak Puspa dari Dinas kebudayaan DKI Jakarta dan Suwardi Satpel Rumah si Pitung serta lurah Marunda sebagai bentuk tradisi betawi yang dinamakan nyorog merupakan simbol penghormatan kepada orang tua atau orang yang dituakan.
Diketahui, tradisi ruwahan atau rowahan merupakan kegiatan yang diawali dengan pembacaan tahlil, tahmid maulid dan doa untuk arwah orang tua, sanak keluarga atau tokoh-tokoh yang telah tiada dengannya mengundang tetangga menandakan persiapan menuju Ramadhan. Sebagian masyarakat Betawi juga mengartikan ruwahan sebagai kegiatan sedekahan.
Penampilan musik Hadroh dan Gambus AlZaidan yang juga memandu pembacaan Maulid dan doa, juga ada Ondel-ondel dari tim Shar mengawali acara sambil menunggu hadirnya pengunjung, kemudian Tari Ngarojeng dari Sanggar Si Pitung membuka acara sambut para tamu, disamping penampilan pencak silat dari berbagai sanggar perguruan silat serta penampilan Gambang Kromong menambah kemeriahan kegiatan Rowahan Betawi Pesisir kali ini.
Boim berharap “kegiatan seperti ini dapat menjadi kegiatan rutin tiap tahun yang bisa dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan partisipasi masyarakat,”
Selain itu tokoh Betawi ini menyampaikan aspirasi masyarakat untuk pemerintah daerah agar daerah Marunda Pulo menjadi kawasan Perkampungan Budaya Betawi Pesisir sehingga para wisatawan dapat melihat dan mempelajari kultur Betawi Pesisir tidak hanya mengunjungi museum rumah Pitung atau masjid Al-A’lam Marunda yang sudah ditetapkan menjadi Cagar budaya.
“Dengan menjadi Perkampungan Budaya Betawi Pesisir yang mengoptimalkan seni dan dan budaya sektor ekonomi kreatif akan tumbuh di masyarakat baik kuliner khas Betawi , cinderamata atau kerajinan Betawi , bahkan fashion atau pakaian seperti batik, sadariah, pangsi, kebaya dan lain sebagainya” Jelas Boim menutup sambutannya.