SPcom CILEGON – Seorang caleg dari PKS, Sumedi Madasik, memutus aliran air bersih ke pemukiman warga Cisiru, Kelurahan Suralaya, sepekan setelah hari pencoblosan. Akibatnya, puluhan warga kekurangan pasokan air bersih dari sumur bor milik Sumedi.
Diketahui, Sumedi melakukan hal itu lantaran gagal menduduki kursi DPRD Cilegon Dapil 4 setelah kalah dari rivalnya dari partai lain.
“Diputus aliran airnya sama Bapak Sumedi yang punya sumur bor di sana. (Aliran air diputus) Ya katanya masalah ya mungkin pemilihan ya, Pak,” ujar seorang warga, Saibah.
Namun, menurut Sumedi, cerita pemutusan air bukan hanya soal kekalahannya di Pileg semata.
Sumedi mengaku sebelumnya berharap warga mendukungnya di Pileg dengan memilihnya pada hari pencoblosan. Sayangnya, harapan itu pupus setelah dirinya gagal meraih kursi legislatif.
Akibatnya, Sumedi tak lagi mampu mensubsidi biaya listrik pompa air yang mengalirkan air ke warga. Oleh karena itu, dia pun memutuskan untuk menutup aliran air ke warga.
“Ya intinya saya wajar lah kalau memang saya ada rasa kecewa terhadap masyarakat setempat, karena melihat kontribusi saya selama ini,” ungkap Sumedi, dikutip dari Instagram @asumsico, Kamis (14/03/2024).
Kendati demikian, Sumedi mengungkapkan ada cerita lain di balik pemutusan air tersebut.
Dia menuding bahwa pada malam hari pencoblosan, ada “serangan fajar” yang dilakukan pihak rivalnya.
“Cuma memang, pada saat malam hari H ada salah satu gerakan serangan fajar yang dilakukan (oleh pihak rival),” kata Sumedi. (SP)