Alih-alih kabur, Sandra Dewi mengaku tidak terima anak-anaknya menjadi sasaran kebencian netizen atas kasus korupsi Harvey Moeis
SPcom JAKARTA – Pasca kasus korupsi yang menjerat suaminya, Harvey Moeis, keberadaan serta aktifitas Sandra Dewi di sosial media, juga terus jadi sorotan. Apalagi, belakanga ini sejumlah akun media sosial ibu dua anak itu, juga menghilang secara tiba-tiba. Ya, dari mulai Instagram, hingga konten di Youtube miliknya, mendadak dihapus atau diarsipkan.
Hilangnya akun sosial media milik Sandra Dewi ini tentu menarik perhatian netizen. Pasalnya tidak sedikit yang menduga hal ini merupakan cara sang artis untuk melarikan diri dari penyidikan yang menyeret namanya. Namun kuasa hukum Sandra Dewi membeberkan alasan hilangnya sosial media dari wanita berusia 40 tahun tersebut.
Alih-alih kabur, Sandra Dewi mengaku tidak terima anak-anaknya menjadi sasaran kebencian netizen atas kasus korupsi Harvey Moeis. “Saya pernah tanya ke bu Sandra, bu kenapa ditutup, beliau sambil menahan tangis, ‘Prof anak saya dibully prof. Itu yang buat saya sakit hati’. Makanya pilih ditutup,” kata Harris Arthur.
Harris Arthur menilai jika tindakan netizen yang turut menyeret anak-anak Sandra Dewi dan membullynya termasuk tindakan sadis. Hal ini bisa dilaporkan ke jalur hukum. “Namanya anak kecil, nggak ada kaitan sama sekali sama kasus bapaknya. Netizen punya hati nuranilah. Jangan bully sembarangan orang,” sambungnya lagi.
Oleh karena itu, Harris Arthur menilai tindakan Sandra Dewi menghapus sosial medianya adalah pilihan yang tepat bagi keluarganya maupun keluarga besarnya. Sementara terkait pemyitaan sejumlah harta benda kliennya, termasuk beberapa unit mobil, Harris Arthur menegaskan jia hal itu merupakan bagian dari proses hukum yang tengah berjalan.
“Ya, harta-harta itu disita bukan dirampas. Jadi jika memang tidak terbukti sebagai barang yang dibeli dari uang hasil kejahatan, nantinya akan dikembalikan lagi,” tegas Harris Arthur. (SP)