Mitos bahwa Kera itu adalah makhluk jelmaan, kian hidup, saat sejumlah peziarah, memberi kesaksian terkait peristiwa magis yang mereka alami.
SPcom JAKARTA – Terletak di Dusun Solear dan menjadi bagian dari Hutan Lindung seluas 4,5 hektare di Tangerang, Makam Keramat Solear menjadi tempat peristirahatan terakhir sejumlah tokoh penyebar agama. Salah satu yang paling mahsyur adalah, Makam Syekh Mas Massaad bin Hawa, yang tak lain adalah Panglima Pasukan Kesultanan Banten, yang ditugaskan untuk menyabarkan agama dan memperluas wilayah.
Hingga sekarang, Makam Keramat Soelar menjadi wisata religi, yang banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Banyak dikunjungi peziarah, Keramat Solear juga tersohor karena keberadaan ratusan Kera di sana. Apalagi ketika Kera ini, konon bukan Kera biasa. Dari legenda dan cerita yang dikisahkan turun temurun, Kera-Kera di Keramat Solear, adalah makhluk jelmaan, yang bertugas menjaga kawasan makam keramat.
Dari beragam versi, ada yang menyebut jika Kera itu adalah jelmaan santri Syekh Mas Massaad. Ada pula yang menyebut jika Kera-Kera itu adalah pasukan sang tokoh. Mitos bahwa Kera itu adalah makhluk jelmaan, kian hidup, saat sejumlah peziarah, memberi kesaksian terkait peristiwa magis yang mereka alami.
Salah satunya adalah kisah dari penjaga makam, di mana ada salah satu pengunjung yang pernah membawa Kera itu pulang ke rumahnya. Tapi di malam hari, sang pengunjung justru mendapat bisikan halus dan langsung mengembalikan kera itu ke wilayah Solear, keesokan harinya.
Selain mitos Kera jelmaan, Keramat Soelar juga kental akan nuansa magis terkait penampakan makhluk halus. Penjaga makam bahkan pernah mengalami langsung, melihat sesosok seperti dengan pakaian serba putih. “Yang pernah saya lihat itu, sosok beliau itu dia putih pakai jubah putih, serba putih, dari atas sampai kaki,” ujar sang penjaga makam, yang enggan disebutkan namanya. (SP)