Viral! Penceramah Mama Ghufron Bisa Bahasa Semut, Pondok Pesantren Buka Suara

SPcom JAKARTA – Seorang penceramah bernama Abuya Ghufron Al Bantani atau Mama Ghufron Al Bantani menjadi perbincangan publik setelah saat ceramah ia mengatakan bahwa dirinya bisa berbahasa semut. Hal ini juga membuat masyarakat ingin tahu dan mulai penasaran dengan sosok pendakwah ini.

Diketahui bahwa sosok pendakwah yang memiliki kalimat khas yaitu Maqoli memiliki nama asli Iyus Sugirman, sedangkan nama Muhammad Gufron Al Batani merupakan julukan yang diberikan oleh gurunya.

Pria kelahiran 25 Desember 1963 ini juga merupakan seorang pengurus Pondok Pesantren Uniq Nusantara yang berada di Dampit, Malang, Jawa Timur.

Selain itu, Mama Ghufron juga mengklaim bahwa dirinya sudah menulis sebanyak 500 kitab berbahasa Suryani yang kitabnya sendiri juga belum permah ditunjukan di hadapan publik.

Ia juga mengkalim bahwa dirinya merupakan keturunan dari Syekh Nawawi Al Batani yang merupakan seorang ulama terkenal dari Banten 1813.

Meski begitu, berdasarkan pengakuan dari KH Majazi yang merupakan keturunan langsung dan alsli dari Syekh Nawawi Al Batani mengatakan bahwa mama Ghufron bukanlah keturunan dari Syekh tersebut.

Perlu diketahui bahwa kalimat yang sering Mama Ghufron ucapkan, Maqoli memiliki arti jika di terjemahkan ke bahasa Indonesia dalah Goreng.

Sedangkan dalam bahasa Suryani diketahui bahwa Maqoli tersebut adalah bahasanya para wali. Namun, menurut Wikipedia Suryani merupakan bahasa yang berasal dari Suriah yang juga sudah digunakan oleh para berbagai komunitas kristen di daerah Timur Tengah.

Selain itu, Mama Ghufron juga mengklaim bahwwa dirinya bisa berbagai bahasa termasuk bahasa jin, semut, dan bahasa malaikat.

Pihak Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara milik Mama Ghufron angkat bicara menanggapi sorotan warganet terkait ceramah Abuya tersebut. Kepala Diniyah Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara, Ubad Aminullah mengatakan apa yang disampaikan Abuya sebagai sebuah pembelajaran.

“Sejak dulu para ulama juga banyak yang berfatwa demikian dan soal bahasa hewan. Sebenarnya Abuya itu memberikan pelajaran buat kita semuanya bahwa semua hewan itu mempunyai dialek bahasanya tersendiri, adapun Abuya pernah berbicara tentang bahasa semut itu adalah bukti bahwa kita harus kasih sayang kepada semua makhluk Allah SWT dan harus didoakan, jangan kira makhluk selain manusia itu tidak berzikir atau bertasbih atau tidak mendoakan manusia, justru banyak manusia yang tidak menyadarinya,” kata Ubad Aminullah, Rabu (26/6/2024).

Selain penggunaan bahasa Suryani dan mampu berbicara dengan semut, Ubad berkomentar soal Mama Ghufron yang sempat di-framing oleh oknum content creator bahwa ia mampu berbicara dengan malaikat. Dia menyebut perkataan Abuya terkait hal itu sebagai pengingat kepada manusia bahwa setiap manusia memiliki malaikat pendamping.

“Yang dimaksud berbicara dengan malaikat atau memanggilnya itu adalah kalimat Abuya mengingatkan kepada manusia bahwa setiap manusia ini ada malaikat yang mendampingi dan mengawasi sebagai mana dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 11,” ujar Ubad.

“Kalimat seperti ini adalah cara hamba memanggil Allah, malaikat dan Nabi Muhammad SAW, hanya saja banyak manusia salah memahami karena asumsi menggambarkannya yang keliru dan tidak sadar manusia ini ada yang mengawasi Malaikat Hafadzoh, sehingga baik buruknya manusia ini dilaporkan kepada Allah melalui malaikat yang ditugaskan,” sambung Ubad.

Ubad juga menjelaskan Mama Ghufron memang bukan zuriah Syekh Nawawi. Tapi, Mama Ghufron diangkat anak oleh salah satu cicit Syekh Nawawi yang ada di Mauk, Tangerang.

Mama Ghufron punya hubungan dekat dengan keluarga Syekh Nawawi yang ada di Tangerang. Ia adalah Hj Rumsiah binti Hj Muniroh binti Hj Jubaidah binti Hj Salmah binti Hj Ruqoyyah binti Syekh Nawawi Banten.

“Bahkan, keluarga Syekh Nawawi yang di Mauk sudah beberapa kali ke Malang tempat Abuya, begitu juga sebaliknya Abuya,” terang Ubad. (SP)

Bahasa semutCeramahMama GhufronPondok PesantrenPriaSemutviral
Comments (0)
Add Comment