SPcom JAKARTA – Kementerian BUMN meluncurkan Yayasan BUMN untuk meningkatkan atau memperluas dampak sosial dari eksistensi perusahaan pelat merah. Menteri BUMN Erick Thohir pun menggandeng organisasi nirlaba yang berbasis di Singapura, Temasek Foundation, sebagai mitra strategis Yayasan BUMN.
Bahkan, Erick menunjuk artis cantik Ibu Kota, Prilly Latuconsina, sebagai pengurus inti Yayasan BUMN.
“Ya alhamdulillah, saya rasa perjalanan dari transformasi BUMN sebagai kementerian terus kita dorong, bagaimana tadi saya sampaikan tidak hanya memastikan sebagai, tentu organisasi atau korporasi yang sehat, yang bisa memberikan fiskal kepada negara, baik pajak baik dividen,” ujar Erick saat peluncuran Yayasan BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).
“Tetapi juga memastikan menjadi agent of change, jadi sebuah agen pembangunan yang tepat sasaran,” paparnya.
Erick sendiri tidak memberikan alasan gamblang bergabungnya Prilly Latuconsina ke dalam pengurus Yayasan BUMN. Hanya saja dia menegaskan, anak muda yang punya potensi harus mendapat mentor dan tempat yang baik.
“Ya kembali, kita perlu mentoring, anak muda Indonesia perlu mentoring. Ya tidak bisa anak muda Indonesia dilepas begitu saja, tanpa ada mentoring,” beber dia.
“Karena tentu ya mereka perlu pendampingan, sehingga mereka bisa melakukan sebuah percepatan, tetapi juga melihat wawasan bagaimana yang lebih besar yang bisa mereka juga menjadi tidak justru terjerembab membingungkan tetapi ‘oh ini direction-nya’ belajar dari apa? Dari figur-figur yang pernah jatuh bangun,” jelasnya.
Tak hanya itu, dia memandang perseroan negara harus menjadi solusi masa depan, salah satu isu masa depan adalah sustainability lingkungan dan pembangunan manusia.
“Nantinya fokus Yayasan BUMN akan mengerucut pada dua topik besar yang dampaknya sangat signifikan. Pertama adalah isu kesehatan dan yang kedua adalah isu lingkungan,” tutur dia.
Transformasi di bidang kesehatan fokus pada peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak hingga kesehatan mental.
Hal ini dilatarbelakangi oleh 6,3 juta anak di Indonesia pada 2020 yang mengalami stunting, sehingga berdampak negatif pada kemampuan belajar dan tingginya depresi.
Semantara terkait lingkungan, adanya degradasi lahan yang mempengaruhi 20 persen lahan. Hal ini menjadi isu tersendiri di bidang lingkungan dan layak menjadi perhatian bagi Yayasan BUMN. (SP)