Mitos Warga Jladri Kebumen, Hanya Boleh Nikahi Tetangga Sendiri

“Yang saya tahu hanya dua dusun itu yang nggak boleh menikah dengan desa lain. Sejarahnya kurang tahu persis kenapa bisa ada larangan seperti itu,” ujar  Marno, salah satu tokoh Desa Jladri

SPcom JAKARTA –  Di banyak daerah di tanah air, banyak berkembang mitos yang hingga kini masih dipercayai oleh masyarakatnya. Salah satunya mitos yang berlaku di salah satu desa di Kebumen, Jawa Tengah. Ya, salah satu desa di Kecamatan Buayan, Kebumen, memiliki tradisi yang unik.

Mereka pantang menikah dengan orang dari desa lain. Kepercayaan yang turun temurun itu masih terpelihara hingga kini. Jladri, demikian nama desa tersebut. Mereka meyakini bahwa menikah dengan orang dari luar desa akan membawa musibah di keluarganya.

Kepercayaan tersebut sudah ada sejak zaman dahulu dan secara turun-temurun dilaksankaan hingga saat ini. Namun, kepercayaan itu sebenarnya tidak berlaku di semua dusun di desa itu. Hanya warga di Dusun Jladri Tengah dan Londeng yang mempercayai mitos itu.


Konon, terdapat kisah sejarah yang mengakibatkan masyarakat setempat menjadikannya sebagai mitos. Dahulu dusun Londeng dan Karangwuni tergabung dalam satu desa, namun akhirnya terpisah entah apa penyebabnya. Kini kedua dusun tersebut dibatasi oleh sebuah hutan. 

Lalu ada seseorang yang mengatami, jika ada warga dusun Karangwuni menikah dengan warga dusun Londeng pasti akan ada sebuah musibah yang datang. Baik itu rumah tangganya hancur maupun ada yang meninggal dunia. 

Dari peristiwa tersebutlah tumbuh kepercayaan di dusun Jladri dan Londeng untuk menikah dengan tetangga saja. Jika ada yang menjalin hubungan dengan warga desa lain, lebih baik mereka berpisah daripada harus menanggung resikonya.  Meski mitos itu masih dipegang kuat, Marno, salah satu tokoh Desa Jladri, mengaku tidak tahu pasti latar belakang munculnya keyakinan tersebut.


“Yang saya tahu hanya dua dusun itu yang nggak boleh menikah dengan desa lain. Sejarahnya kurang tahu persis kenapa bisa ada larangan seperti itu. Awalnya gimana nggak tahu, hanya warga niteni aja, makanya sampai sekarang nggak berani melanggar,” sambungnya. (SP)

anehdesa jladriKebumenmitosTetangga
Comments (0)
Add Comment