SPcom JAKARTA – Menjadi seorang Influencer atau KOL (key opinion leader) kini jadi pekerjaan yang cukup menjanjikan untuk mendapat penghasilan. Seorang influencer dengan banyak pengikut bisa menghasilkan ratusan juta hingga miliaran rupiah dari endorsement, bintang iklan, hingga sekadar hadir di sebuah acara.
Influencer asal China ini punya cara berbeda untuk meraup pundi-pundi uang. Populer dengan nama Qu Qu, dia dikenal sebagai ‘love guru’ atau ‘relationship influencer’.
Menjuluki dirinya sendiri sebagai ‘MicKinsey-nya percintaan’ (McKinsey merujuk pada firma konsultan manajemen global terkemuka dunia), Qu Qu memandang hubungan dan pernikahan sebagai langkah untuk menaiki tangga sosial demi keuntungan finansial.
Dalam videonya, dia blak-blakan menyatakan,”Semua hubungan pada dasarnya adalah tentang pertukaran keuntungan. Semuanya harus digunakan untuk meningkatkan keunggulan dan memberdayakan.”
Wanita dengan nama asli Le Chuanqu ini dilaporkan bisa mengumpulkan uang hingga US$19 juta atau sekitar Rp 308 miliar per tahun dengan memberikan nasihat percintaan dan finansial. Penghasilan itu didapatnya dari memberikan konsultasi one-on-one selama siaran langsung di platform media sosialnya.
Biaya konsultasi per orang dikenakan US$155 atau sekitar Rp 2,5 juta. Salah satu kursus percintaannya yang terpopuler bernama ‘Hubungan Berharga’, tarifnya bisa mencapai Rp 7,9 juta. Jika ingin konsultasi secara privat, Qu Qu juga menyediakan paket seharga Rp 22,3 juta per bulan.
Namun bisnis yang dijalani Qu Qu menuai kontroversi hingga akunnya sempat dilarang oleh Weibo, media sosial mirip X di China. Pada Desember tahun lalu, Weibo menangguhkan akunnya karena dianggap mempromosikan sudut pandang hubungan yang tidak sehat.
Qu Qu juga disebut mengambil keuntungan dari menjual kursus tidak legal dan menyampaikan nilai-nilai yang salah dalam hubungan percintaan. Tapi dia tidak menyerah.
Seperti dikutip dari South China Morning Post, Qu Qu sekarang menggunakan teknik kecerdasan buatan (AI) untuk mempromosikan dirinya dan bisnisnya. Dia juga mengarahkan pelanggan ke channel pribadi agar tidak ditangguhkan lagi.
Opini publik terhadap Qu Qu dan bisnis konsultasinya pun terbagi. Ada yang mendukung, juga mengritik.
“Pendekatannya dapat dimengerti. Apa salahnya menginginkan cinta dan uang? Ini adalah masyarakat yang realistis. Mengapa orang tidak berusaha untuk menjadi lebih baik?” tulis netizen yang pro.
“Dia sangat berpengaruh pada saya tahun ini. Saya telah mempelajari konsep dasar seperti orientasi tujuan dan memanfaatkan segalanya untuk memberdayakan diri sendiri. Wawasannya dalam mengenali sifat sejati seorang pria sangatlah berharga. Aku sangat merekomendasikannya,” bela yang lain.
Sementara yang kontra menyebut bahwa Qu Qu hanya mencoba mengeruk keuntungan dari para wanita yang bermimpi mustahil.
“Dia mengajarkan wanita untuk menggunakan laki-laki sebagai sapi perah dan mendorong persaingan di antara mereka. Tapi dia sendiri mencari nafkah dengan bekerja keras dan mengandalkan usahanya sendiri. Bukankah itu munafik?” kritik salah satu netizen.
“Dalam dunia kompetitif yang mengkomersialkan kecantikan, mereka yang sukses hanyalah orang-orang yang asing. Orang-orang kaya ini tidak bodoh. Mereka tidak akan tertipu oleh skema yang sudah jelas,” netizen lain berpendapat. (SP)