Kali Mewek, Lokasi Diculiknya Ken Dedes olah Tunggul  Ametung

Ken Dedes yang sedang mandi di sungai,  tiba-tiba diculik oleh Tunggul Ametung. Ken Dedes pun meronta-ronta dan menangis (mewek) sepanjang perjalanan melewati sungai

SPcom JAKARTA – Berada di kota Malang bagian utara, keberadaan dan kisah Kali Mewek memang begitu melegenda, khususnya bagi masyarakat sekitar. Lantaran nama Kali Mewek, konon bermula dari kisah penculikan Ken Dedes olah Tunggul  Ametung dan membawanya ke Akuwu Tumapel, yang sekarang dikenal dengan daerah Singosari.

Sebenarnya,  ada beberapa versi cerita rakyat soal Kali Mewek yang semuanya berhubungan dengan Ken Dedes. Dan yang paling terkenal, terkait kisah  Ken Dedes yang diculik Tunggul Ametung. Ya, dari cerita rakyat, Ken Dedes merupakan sosok perempuan nan cantik jelita asal Panawijyan atau Polowijen saat ini, hingga kemudian banyak diperebutkan para lelaki. Ken Dedes sendiri merupakan putri dari Mpu Purwa.

Ken Dedes saat itu sedang mandi di sungai. Dan tiba-tiba diculik oleh Tunggul Ametung. Ken Dedes meronta-ronta dan menangis (mewek) sepanjang perjalanan melewati sungai. Karena itulah sungai yang dilewati Ken Dedes saat diculik itu kemudian dinamai Kali Mewek.

Ken Dedes terdengar oleh ayahnya Mpu Purwa yang kemudian menyumpah wilayah Panawijyan akan gersang tanpa air dari sumur yang kering. Dan siapa yang melarikan Ken Dedes kelak akan mati tertusuk keris.
Hal itu pun menjadi kenyataan di masa depan saat Tunggul Ametung mati setelah ditusuk keris Mpu Gandring oleh Ken Arok pengawalnya sendiri.


Konon, sumpah Mpu Purwa berkaitan dengan sikap masyarakat yang hanya diam saja saat melihat Ken Dedes dilarikan Tunggul Ametung penguasa Akuwu Tumapel. Selain cerita Ken Dedes diculik Tunggul Ametung, cerita rakyat lain yang berkembang adalah cerita saat Ken Dedes dijodohkan dengan Joko Lola. Di Hari pernikahan, Joko Lola dan Ken Dedes diarak ke sebuah kali. Namun, karena enggan menikahi Joko Lola, Ken Dedes menangis di tepi kali sehingga kali tersebut disebut Kali Mewek. (SP)

kali mewekken dedeskisahLegendaMalang
Comments (0)
Add Comment