Patung Garuda IKN Dituding Mistis, Nyoman Nuarta Buka Suara

“Jadi, kalau itu menjadi aura mistis dan segala macam, ya itu terserah masing-masing lah. Tapi kita membuat itu tentu Istana itu agar berwibawa, kita butuh butuh wibawa itu,” kata Nyoman


SPcom JAKARTA – Seniman yang juga perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Nyoman Nuarta, angkat suara soal tudingan sebagian netizen yang menilai patung garuda di istana tersebut terkesan mistis setelah rampung dibangun. Nyoman mengatakan penilaian bahwa Istana Garuda mistis merupakan persepsi tiap individu. Ia mengungkapkan desain istana tersebut dibuat untuk menunjukkan kewibawaan.

“Jadi, kalau itu menjadi aura mistis dan segala macam, ya itu terserah masing-masing lah. Tapi kita membuat itu tentu Istana itu agar berwibawa, kita butuh butuh wibawa itu,” kata Nyoman seperti dilansir cnnindonesia.com.  Nyoman mengaku memilih representasi Garuda sebagai bentuk bangunan agar tidak ada kecemburuan dari berbagai daerah di Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki beragam suku.

Menurutnya, tiap suku di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing. Mereka punya rumah adat hingga kerajinan yang berbeda-beda. Ia pun tak mau memilih salah satu di antaranya karena khawatir menimbulkan kecemburuan horizontal. “Saya menghindari identitas salah satu suku (untuk) saya gunakan dalam membangun Istana. Rasanya tidak adil. Dengan demikian saya pilih Garuda sebagai ide dasar,” jelasnya. Nyoman menegaskan istana di IKN harus menggambarkan ciri bangsa.

Karena itu, lanjut dia, membangun istana tak bisa disamakan dengan membangun rumah atau gedung-gedung lainnya. “Jangan berpikirannya seperti rumah, karena kebawa-bawa dari zamannya kolonial. Istana ini harus kita bangun sendiri dengan ciri kita sendiri,” ujarnya.

Ia pun tak ingin rancangan istana di IKN sama dengan bangunan lain yang sudah ada. Nyoman mengatakan istana harus berbeda. “Kita kan membangun itu namanya Istana berbeda dong dengan bangunan-bangunan rumah yang lain, bangunan hotel, termasuk bangunan yang sudah ada, saya nggak mau,” kata Nyoman.

Nyoman juga menjelaskan warna tembaga pada Istana Garuda perlahan akan berubah menjadi kebiruan setelah mengalami proses oksidasi. “Kelembapan alam kita itu dia secara pelan-pelan dia oksidasi berubah ke biru-biru toska,” jelasnya.

Kemudian, lanjut dia, rangka di belakang dari perforated. Perforated merupakan plat bolong-bolong dari bahan baja tahan cuaca. Ia menegaskan warna itu mampu tahan hingga ratusan tahun lamanya. “Nah, itu pertama dia kemerahan tadi, tergantung cuaca begitu, kena hujan, kemudian dia lama-lama tambah gelap. Dan itu sudah terbukti ratusan tahun umurnya,” tuturnya.(SP)

IKNjawabMistisnyoman nuartapatung garuda
Comments (0)
Add Comment