Danau Rawa Pening Sarat Mitos dan Legenda

Salah satu misteri dan mitos yang masih dipercaya di balik keindahan Rawa Pening adalah keberadaan ular besar yang disebut-sebut sebagai jelmaan Baru Klinting


SPcom JAKARTA – Saat berwisata ke Semarang, Jawa Tengah, mampirlah sejenak ke Rawa Pening.  Ini merupakan danau alam yang berada di Kabupaten Semarang dan memiliki luas sekitar 2.670 hektare dan menawarkan keindahan alam, dengan latar Gunung Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran. Meski demikian, di balik keindahan Danau Rawa Pening, ternyata menyimpan sederet kisah misteri dan mitos yang terpatri hingga kini.

Rawa Pening berada di cekungan terendah lereng Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, dan Gunung Ungaran. Rawa pening adalah danau yang terjadi secara alamiah. Nanun di balik pesona keindahannya, siapa sangka jika Rawa Pening menyimpan kisah misteri yang hingga kini masih dipercaya warga sekitar, hingga menjadi sebuah legenda.

Salah satu misteri dan mitos yang masih dipercaya di balik keindahan Rawa Pening adalah keberadaan ular besar yang disebut-sebut sebagai jelmaan Baru Klinting. Baru Klinting merupakan anak kecil yang dipercaya merupakan jelmaan seekor ular raksasa. Anak kecil inilah yang membuat Rawa Pening, dari sebatang lidi yang dicabutnya di tanah.

Untuk menghormati legenda Baru Klinting, masyarakat sekitar kerap menggelar ritual larung sesaji. Ritual ini biasanya dilakukan sekali dalam setahun. Namun, misteri tentang Rawa Pening rupanya tidak hanya tentang ular siluman jelmaan Baru Klinting. Konon, saat malam hari akan terdengar sayup-sayup suara gamelan di sekitar Rawa Pening.

Suara itu mirip suara tabuhan gamelan pewayangan, seakan-akan ada hajatan yang sedang digelar. Padahal, tidak ada penduduk desa yang sedang menggelar hajatan. Tak hanya danau saja yang menyimpan cerita misteri, Bukit Cinta Rawa Pening juga memiliki Mitos sendiri yang terkenal di kalangan masyarakat.

Bukit Cinta Rawa Pening ini terletak di Desa Kebun Wondo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Menurut masyarakat setempat, kawasan Bukit Cinta merupakan tempat yang dulunya dijadikan Pusat Gardu Pemantau Pertumbuhan Eceng Gondok oleh pemerintah Belanda. Kemudian seiring berkembangnya zaman, Bukit Cinta dijadikan sebagai salah satu objek wisata di Semarang.

Ada mitos tentang Bukit Cinta yang masih melekat hingga sekarang , yakni konon apabila ada pasangan yang belum menikah dan memadu kasih di Bukit Cinta maka hubungan tersebut tidak akan berjalan dengan baik, bahkan bisa saja sampai putus.  Meski mitos ini tidak bisa dibuktikan, tetapi masyarakat sekitar masih sangat mempercayainya, hingga saat ini. (SP)

DanauLegendaMisterirawa peningSemarang
Comments (0)
Add Comment