Sadis! Pria Banting-Cekik Pacar di Lift Hotel, Polisi Kejar Pelaku

SPcom JAKARTA – Seorang pria berinisial MB (20) diduga menganiaya pacarnya, A (20), di dalam lift sebuah hotel di Cengkareng, Jakarta Barat. Saat ini polisi masih memburu pelaku penganiayaan. Peristiwa penganiayaan ini terekam dalam kamera pemantau yang kemudian diunggah oleh akun @merekamjakarta, dan viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat MB masuk ke dalam lift bersama A. Setelah keduanya ada di dalam lift, tiba-tiba MB yang mengenakan kemeja biru mendorong lalu membanting pacarnya yang mengenakan pakaian hitam. Diketahui, peristiwa ini terjadi pada 11 Agustus 2024.

Kapolsek Cengkareng Komisaris Hasoloan Situmorang mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih mengejar pelaku. Dari laporan yang diterima, penganiayaan ini terjadi saat pelaku dan korban sama-sama datang ke hotel tersebut untuk menghadiri wisuda adik pelaku.

Saat acara berlangsung, keduanya terlibat pembicaraan. Ternyata pelaku merasa tersinggung dengan pernyataan korban.

“Pelaku pun mengajak korban pulang. Saat memasuki lift, pelaku pun menganiaya korban,” kata Hasoloan, Senin (19/8/2024).

Mendapatkan perlakuan itu, A lalu meminta pertolongan ke pihak keamanan hotel. Dalam pengakuannya, keduanya telah menjalin hubungan asmara selama dua tahun. Selama berhubungan, keduanya kerap kali terlibat cekcok hingga berujung penganiayaan.

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, mengatakan, kasus kekerasan yang terjadi pada masa pacaran kemungkinan disebabkan beberapa faktor. Pertama adalah kemajuan teknologi yang membuat aksi kekerasan terhadap perempuan bisa mengemuka. Berbeda dengan masa lalu di mana kekerasan pada perempuan tidak mengemuka karena dianggap sebagai privasi.

Faktor lain, kata Devie, adanya anggapan perempuan adalah properti sehingga lelaki memiliki hak untuk melakukan apa pun terhadap istri atau pacarnya. Situasi ini membuat perempuan terus menjadi sasaran kekerasan.

Devie menuturkan, biasanya laki-laki yang kerap melakukan kekerasan terhadap perempuan karena rasa trauma atau kerap melihat hal serupa di dalam keluarganya.

“Kebiasaan laki-laki yang kerap melakukan kekerasan hanya bisa disembuhkan melalui terapi secara berkelanjutan. Jika tidak, dia memiliki potensi untuk melakukan kekerasan di masa yang akan datang,” katanya.

Karena itu, jika dalam masa pacaran laki-laki sudah menunjukkan gelagat itu, tentu alangkah baiknya jika menjadi pertimbangan untuk memutuskan hubungan ke depan. Jika sudah menikah, tentu kondisinya akan lebih kompleks. (SP)

bantingBanting wanitaHotelJakarta BaratKekasihLiftPriaviralwanita
Comments (0)
Add Comment