Sosok wanita misterius tersebut diyakini merupakan wanita yang pernah bunuh diri dengan terjun dari jembatan Pasupati
SPcom JAKARTA – Jembatan Pasupati merupakan landmark terkenal di kota Bandung selain Gedung Sate. Jembatan Pasupati menghubungkan bagian Utara dan Timur kota, memiliki bangunan megah dan indah. Namun di balik keindahannya, Jembatan Pasupati memiliki cerita misyis yang menghantui para pengguna jalan. Konon, di malam hari yang kerap menampakkan diri kepada para pengendara yang lewat.
Sosok wanita misterius tersebut diyakini merupakan wanita yang pernah bunuh diri dengan terjun dari jembatan Pasupati. Ia mengakhiri hidupnya karena ditinggal kekasihnya yang tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Menurut cerita ada seorang pengendara laki-laki yang sedang melewati Jembatan Pasupati dengan kecepatan tinggi. Namun ia malah merasakan bahwa motornya berjalan dengan lambat.
Tak lama kemudian, mesin motornya mati secara tiba-tiba dan menepikan motornya. Di seberang jalan, dia melihat sosok wanita bergaun merah yang berdiri mematung dengan punggung menghadapinya. Lelaki tersebut berhenti menuntun motornya dan memperhatikan wanita itu. Tiba-tiba, wanita itu memutar tubuhnya sehingga mereka berhadapan. Dengan mata merah dan wajah berlumuran darah,
wanita itu menatap lelaki tersebut dengan senyuman mengerikan Dia mulai bergerak mendekati lelaki itu dan berusaha mencengkram lehernya. Selain kisah seram wanita bergaun merah, juga beredar mitos tentang jembatan ini yang disebut-sebut sebagai tempat memakan korban saat pembangunan. Hal itu menurut Om Hao yang merupakan seorang indogo.
“Pasti ada kebenarannya. Jembatan ini memiliki lebih dari empat puluh pilar dan beberapa kecelakaan terjadi selama proses pembangunan,” kata Om Hao, seperti dilansir tribunjateng.com. “Kecelakaan tersebut terjadi baik disengaja maupun tidak,” tambahnya. Melalui pandangan batinnya, Om Hao melihat keadaan mengerikan di beberapa titik pancang Jembatan Pasupati.
“Saya melihat bahwa beberapa lokasi masih menyimpan jasad yang digunakan sebagai tumbal,” ujarnya. Menurut Om Hao, saat pembangunan berlangsung, beberapa pekerja jatuh akibat kecelakaan kerja. “Sebelum melakukan pengecoran pada kolom, ada besi-besi baja tulangan yang terpasang, dan para pekerja tersebut jatuh,” ungkapnya.
“Evakuasi mereka menjadi sulit, ini menunjukkan bahwa tempat ini meminta tumbal atau pengorbanan manusia.” “Selain itu, memang ada beberapa sosok yang sering terlihat di atas konstruksi jembatan ini. Mereka berjalan dengan mengenakan gaun merah, tapi bukan kuntilanak merah,” tandasnya. (SP)