Berkat kesaktiannya, Ragasemangsang hanya bisa terbunuh jika bagian tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian. Selain itu, bagian tubuhnya sama sekali tidak boleh menyentuh tanah
SPcom JAKARTA – Warga Purwokerto pasti sudah tidak asing lagi dengan keberadaan makam Ragasemangsang yang berdiri kokoh di tengah simpang tiga Jalan Ragasemangsang, Kelurahan Sokanegara, Purwokerto Timur. Lokasi tepatnya berada di sisi timur alun-alun Purwokerto, atau tak jauh dari sudut bangunan kompleks pendopo Bupati Banyumas. Bangunan berbentuk persegi dengan ukuran 2,5 x1,5 meter ini terlihat layaknya sebuah benteng kuno berukuran kecil, dengan atap tertutup rapat dengan cor.
Sebuah pintu berjeruji berukuran 70 cm di sisi selatan dan lubang angin di sisi barat dan timur memungkinkan masyarakat melihat ke dalamnya. Jika ditengok ke dalam, terkadang akan ditemukan taburan bunga mawar, sisa pembakaran menyan dan dupa yang menunjukkan bahwa ini bukanlah bangunan biasa. bangunan ini adalah makam seorang sosok sakti bernama Ragasemangsang.
Berkat kesaktiannya, Ragasemangsang hanya bisa terbunuh jika bagian tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian. Selain itu, bagian tubuhnya sama sekali tidak boleh menyentuh tanah, sebab jika menyentuh tanah maka bagian tubuh yang akan dipotong kembali bersatu. Oleh sebab itu untuk membinasakannya, tubuh Ragasemangsang harus digantung agar tidak menyentuh tanah.
Peristiwa itu terjadi saat pertarungan antara dua orang sakti yaitu Mbah Ragasemangsang dan Raden Pekih yang meresahkan masyarakat. Dalam pertarungan tersebut Raden Pekih dikalahkan kalah oleh Mbah Ragasemangsang karena kalah ilmu dan luka parah dalam adu kesaktian sampai akhirnya tewas. Sementara meski tubuhnya telah dipotong-potong oleh senjata, tubuh Mbah Ragasemangsang akan selalu menyatu kembali setiap menyentuh tanah.
Masyarakat kemudian meyakini jika jasad yang terkubur dalam makam tersebut adalah Mbah Ragasemangsang yang kemudian mengalami kematian tragis dengan digantung di atas pohon. Tak heran jika nama Ragasemangsang diambil dari bahasa setempat yang secara harfiah memiliki arti ‘tubuh tergantung’.
Keberadaan makam yang terletak di di pertigaan jalan, membuat pemerintah beberapa kali mencoba memindahkannya. Namun konon upaya pemindahan makam Ragasemangsang tersebut selalu gagal. Terlebih ada saja kejadian-kejadian aneh yang dialami jika akan mencoba memindahkan makam tersebut. Seperti dialami petinggi daerah yang mengalami kejadian aneh karena bermimpi bertemu penghuni makam yang berwasiat bahwa ia tidak ingin dipindahkan.
Ada pula sebuah cerita ketika seorang pekerja tiba-tiba mendadak pingsan saat menggali di seputaran area makam. Hal ini membuat makam Ragasemangsang tersebut sampai saat ini masih menjadi salah satu bangunan unik yang menghias Kota Purwokerto. (SP)