SPcom JAKARTA – Belakangan ini buah anggur shine muscat tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Pasalnya ada penemuan residu berbahaya pada anggur shine muscat impor yang ada di Thailand. Bahkan temuan tersebut membuat negara tetangga Malaysia langsung bertindak cepat.
Pemerintah setempat diketahui langsung melakukan pengetatan terhadap kegiatan impor anggur shine muscat ke negara tersebut.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil laporan lab yang dilakukan oleh The Thai Pesticide Alert Network dan Dewan Konsumen Thailand pada Kamis pekan lalu terhadap 24 sampel anggur shine muscat yang dijual di Bangkok dan sekitarnya, ditemukan 23 di antaranya diketahui mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman.
Namun, hasil uji Badan Pangan Nasional (Bapanas) baru saja keluar dan menyatakan bahwa anggur muscat aman dikonsumsi.
Plh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yusra Egayanti melakukan uji cepat terhadap residu pestisida anggur Shine Muscat. Rapid test dilakukan bersama dinas yang menangani urusan pangan provinsi selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD).
“Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman,” katanya, Kamis (31/10).
Ia mengungkapkan rapid test dilakukan di hampir 100 titik kabupaten/kota. Rinciannya, 90 persen negatif dan 10 persen lainnya ada kandungan residu dalam jumlah aman.
Meski memastikan anggur muscat aman, Bapanas menegaskan tetap memperhatikan sampel uji lain. Yusra menegaskan sampel sisanya dikirim ke laboratorium untuk memastikan kandungan anggur tersebut.
“Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional (Arief Prasetyo Adi), kami akan terus memperkuat pengawasan terhadap keamanan produk pangan segar yang beredar di masyarakat melalui sampling dan uji lab secara berkala,” tegas Yusra.
Di lain sisi, Bapanas mengimbau seluruh masyarakat untuk menerapkan good practices sebelum konsumsi buah anggur. Ia menyarankan untuk memilih anggur yang memiliki izin edar serta cuci dengan air bersih mengalir sebelum dikonsumsi.
Yusra mengatakan Bapanas juga tengah menggencarkan gerakan mengonsumsi buah lokal. Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas Rinna Syawal mengklaim buah lokal memiliki keunggulan, antara lain dalam hal kesegaran dan kualitas karena mengonsumsi buah sesuai musimnya.
“Buah-buahan lokal tidak perlu menempuh perjalanan jauh sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga lebih segar dan memiliki cita rasa yang lebih khas,” ucap Rinna.
“Mengonsumsi buah lokal merupakan bagian dari mencintai produk-produk dalam negeri khususnya di sektor pangan. Perpres 81 Tahun 2024 (tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal) ini harus kita implementasikan bersama sehingga kemandirian pangan kita lebih kuat,” tandasnya. (SP)