Jembatan bolong dipercaya warga memiliki cerita mistis yang kuat. Kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di jalan tersebut dikaitkan dengan permintaan tumbal
SPcom JAKARTA – Jembatan Bolong di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) punya cerita misteri yang banyak dipercayai oleh masyarakat. Jalan ini dikenal angker karena kerap meminta tumbal dari pengendara yang melintas. Jembatan Bolong ini berada di Desa Takandeang, Kecamatan Tappalang, Kabupaten Mamuju. Setiap kendaraan yang akan keluar atau masuk ke Kabupaten Mamuju akan melewati jembatan yang penuh dengan cerita mistis ini. Jalan menurun yang terjal dan licin dari kedua arah menuju Jembatan Bolong menjadi ciri khasnya. Belum lagi dengan ukuran jalan yang sempit membuat pengendara mesti ekstra hati-hati ketika melintas.
Di sisi kiri dan kanan jembatan, terdapat pepohonan yang membuat nuansanya kian mistis. Begitu juga dengan suara derasnya aliran Sungai Takandeang yang tepat berada di bawah jembatan tersebut.Ditambah lagi dahulu tidak ada penerangan bahkan rumah penduduk di sekitar jembatan. Awalnya jembatan itu dibuat menggunakan kayu hitam. Dari sinilah asal mula nama Jembatan Bolong diberikan. Dalam bahasa lokal di Mamuju, bolong mempunyai arti kata hitam, sehingga penamaan itu disesuaikan dengan warna kayu jembatan.
Seiring berjalan waktu, penggunaan kayu sebagai bahan utama pembuatan jembatan mulai berganti dengan pondasi yang kokoh dilengkapi pembatas jalan. Meski berganti, cerita mistis jembatan tersebut masih kuat melekat di tengah masyarakat, terlebih bagi pengendara yang melintas. Jembatan bolong dipercaya warga memiliki cerita mistis yang kuat. Kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di jalan tersebut dikaitkan dengan permintaan tumbal. Pada tahun 2006 silam, pernah terjadi kecelakaan bus maut yang menewaskan belasan penumpang di Jembatan Bolong. Bus tersebut menabrak pembatas jembatan hingga akhirnya terjatuh ke jurang.
Kejadian nahas itu diduga dipicu karena rem blong hingga supir tak mampu mengendalikan laju kendaraannya. Namun tak sedikit warga Mamuju percaya kecelakaan maut itu disebabkan oleh penunggu atau makhluk astral yang mendiami jembatan sedang meminta tumbal. Beberapa kejadian aneh juga kerap dialami pengendara yang melintas seperti tiba-tiba mati mesin. Kejadian itu kemudian dihubungkan dengan makhluk astral yang tengah usil mengganggu. Cerita-cerita tersebut kian populer di tengah masyarakat Sulbar pada tahun 1990-an dan awal 2000-an.
Terlebih pada malam Jumat, konon makhluk astral yang mendiami Jembatan Bolong akan mengeluarkan suara-suara aneh hingga menampakkan diri. Makhluk tersebut berdiri di atas pembatas jembatan atau pepohonan. Karena dipercaya angker dan mistis. Pada tahun-tahun tersebut terdapat aturan tak tertulis yakni banyak pengendara akan membunyikan klaskon kendaraan jika melintas. Hal tersebut sebagai tanda agar pengendara tak mengalami gangguan ketika melewati jembatan tersebut. (SP)