“Aku juga masih belum siap, kalau bukber nggak sama Dante,” tutur Tamara dengan penuh perasaan
SPcom JAKARTA – Ramadan 2025 menjadi momen yang penuh haru bagi Tamara Tyasmara. Untuk kedua kalinya, ia harus menjalankan ibadah puasa tanpa kehadiran putranya yang tercinta, Dante. Pada awal tahun lalu, Dante meninggal dunia secara tragis, meninggalkan luka mendalam bagi Tamara. Dalam beberapa hari terakhir, ia mengunjungi makam Dante di TPU Jeruk Purut untuk berdoa dan mengenang kenangan indah bersama anaknya yang telah tiada.
Tangisan Tamara pecah begitu ia berdiri di samping makam Dante, mengenang betapa besar rasa rindunya terhadap sang putra. “Tahun ini, dia harusnya belajar puasa. Banyak hal yang aku kangenin,” ungkap Tamara dengan suara terisak. Dante, semasa hidupnya, dikenal sangat antusias menyambut bulan suci Ramadan.
Tamara mengenang betapa putranya selalu bersemangat mengikuti berbagai kegiatan di bulan puasa, seperti bangun sahur, menjalankan salat tarawih di rumah, dan ikut serta dalam kegiatan belanja takjil. “Kalau sahur, aku belum bangun, dia yang suka bangunin. Dia juga suka banget ikut tarawih di rumah dan belanja takjil, pasti dia selalu ikut aku,” kenang Tamara.
Meskipun Tamara berusaha untuk menjalani Ramadan dengan sebaik-baiknya, perasaan kosong tanpa Dante tetap ada. Ia mengungkapkan bahwa sudah setahun ini ia tidak mengikuti kegiatan buka puasa bersama di sekolah Dante. Meskipun tidak ada niatan untuk menghindari pertemuan itu, Tamara mengakui bahwa dirinya belum siap menghadapi kenyataan bahwa buka puasa tidak lagi bersama Dante.
“Masih belum siap, kalau bukber nggak sama Dante,” tutur Tamara dengan penuh perasaan. Bagi Tamara, Ramadan 2025 ini bukan hanya soal beribadah, tetapi juga soal mengenang dan menerima kehilangan yang begitu besar. Momen ini mengajarkan banyak hal tentang kesabaran dan menerima kenyataan, meskipun sangat sulit. (SP)