Viral! Uang Lebaran Hilang, Bocah Dianiaya Ibu Kandung

Viral! Uang Lebaran Hilang, Bocah Dianiaya Ibu Kandung

SPcom SURABAYA – Seorang anak berusia 7 tahun di Tanah Merah, Kenjeran, Surabaya, diduga dianiaya oleh ibunya hingga mengalami luka-luka.

“Warga Heboh ada anak umur 7th malam2 keluar rumah sendirian dan tanpa busana. Ternyata ana4k itu ketakutan habis diani4ya sang ibu, sekujur tubuh bab 4k belur & ada luka (29/3/2025). Berdasarkan Informasi, ibu ini menganiaya karena ditinggal sang suami, warga berusaha menasehati malah dicaci maki,” tulis akun X yang mengunggah cuitan viral itu, Selasa (1/3/2025).

Menanggapi hal tersebut, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) pun melakukan serangkaian tindakan, mulai dari penjangkauan langsung ke lokasi kejadian hingga memberikan pendampingan psikologis untuk korban.

“Kami prihatin dengan kejadian ini dan langsung turun tangan untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang dibutuhkan,” ujar Kepala DP3APPKB Kota Surabaya, Ida Widayati.

Ida pun menyampaikan kronologi kejadian tersebut berdasarkan hasil laporan yang diterima yakni bermula ketika korban mengalami kekerasan fisik dari ibunya, berinisial SN, pada Jumat (29/3) malam. Kekerasan itu dipicu oleh hilangnya uang yang disimpan sang ibu untuk kebutuhan Lebaran.

Kemudian korban dipukul dengan sapu dan botol air mineral hingga mengalami memar di beberapa bagian tubuhnya. Tak hanya itu, korban juga dipaksa keluar dari rumah saat malam hari.

“Saat ini, untuk kondisi psikis korban sudah mulai membaik setelah mendapatkan pendampingan. Anak tersebut juga sudah mulai menunjukan kedekatan dengan ibunya dan menyatakan rasa sayang,” terang Ida.

Selain melakukan pendampingan psikologis kepada korban untuk mengatasi rasa traumanya, Pemkot Surabaya juga memberikan psikoedukasi kepada korban maupun ibunya.

“Kami juga melakukan psikoedukasi kepada ibu korban agar tidak mengulangi tindakan kekerasan dan menyarankan pemeriksaan psikologis,” tambah Ida.

Tak hanya itu, pemkot juga telah berkoordinasi dengan RT/RW setempat untuk pemantauan kondisi korban Kemudian dalam masalah ini, Ida juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi bagi ibu korban.

“Kondisi ekonomi yang sulit dapat memicu stres dan berujung pada kekerasan. Sehingga, kami akan berupaya membantu ibu korban untuk mendapatkan penghasilan yang stabil agar dapat merawat anaknya dengan baik,” jelasnya.

Pemkot Surabaya akan membantu dalam permohonan bantuan usaha agar ibu korban bisa bekerja dari rumah serta mengasuh anaknya dengan baik. Di samping itu, untuk meringankan beban ibu, pihaknya juga akan mengalihkan status BPJS korban dari mandiri ke PBPU dan PB.

Ia juga mengimbau agar masyarakat saling peduli dengan lingkungan sekitar.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan segera melaporkan jika melihat atau mendengar adanya tindak kekerasan terhadap anak,” ujarnya. (SP)

Bocah laki-lakiDianiayaIbuPenganiayaanSurabayaUang lebaran
Comments (0)
Add Comment