Banyak petugas melaporkan penampakan makhluk gaib menyerupai manusia di area ini, menambah kesan angker. Kemudian, suara langkah kaki tanpa wujud serta bisikan lirih juga sering terdengar
SPcom JAKARTA – Siapa yang tidak pernah mendengar nama Nusa Kambangan?. Ya, inilah pulau yang terkenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dengan tingkat keamanan tinggi di Indonesia. Disebut sebagai Alcatraznya Indonesia, pulau ini dikenal sulit untuk melarikan diri, menjadikannya sebagai lokasi eksekusi mati bagi penjahat kelas kakap. Namun, di balik reputasinya sebagai pulau yang keras, Pulau Nusakambangan menyimpan berbagai cerita misterius dan tempat angker yang membuat bulu kuduk merinding.
Pulau Nusakambangan dikenal sebagai pulau kematian karena menjadi tempat eksekusi mati bagi banyak penjahat berat. Merupakan bekas penjara Limus Buntu, Lapangan Tembak Tunggal Panaluan sekarang tertutup oleh semak belukar pekat. Tempat ini menjadi saksi eksekusi mati beberapa narapidana terkenal, termasuk Freddy Budiman dan dua tersangka Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Banyak petugas melaporkan penampakan makhluk gaib menyerupai manusia di area ini, menambah kesan angker. Kemudian, suara langkah kaki tanpa wujud serta bisikan lirih juga sering terdengar, seolah berasal dari arwah para terpidana yang masih gentayangan. Selain Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, lokasi angker lainnya di Nusa Kambangan adalah Pertigaan Kamboja.
Seluruh pohon ditebang, kecuali pohon Kamboja tegak berdiri tepat di tengah simpang tiga itu. Cabang-cabangnya meranggas hampir tak berdaun, menambah kesan tua dan mistis. Konon ceritanya, di pertigaan ini, berbagai makhluk halus berkumpul. Termasuk, pria tanpa kepala yang disebut dengan nama Mbah Sukur.
Pertigaan itu, ke kiri mengikuti jalan beraspal menuju Lapas Permisan, Kembang Kuning, Pasir Putih, dan Lapas Besi. Jalannya beraspal hitam. Sementara, ke kanan, merupakan jalan beton menuju lapas khusus narapidana risiko tinggi atau ‘high risk prisoner’, Lapas Karanganyar. Berdasar cerita petugas senior, di pertigaan, terutama di sekitar pohon kamboja yang berada di tengah pertigaan, adalah tempat favorit setan nongkrong.
“Yang kelihatan di situ makanya macam-macam. Ada perempuan berpakaian putih berambut panjang. Ada juga sosok biasa, orang lagi duduk,” tutur si petugas lapas. Itu sebabnya pula, pohon kamboja itu tak ada yang berani menebang. Sebab, jika ditebang bisa jadi makhluk halus itu kehilangan tempat tinggal dan justru akan menyebar liar. Terakhir adalah Lembah Nirbaya, yang kini telah berubah menjadi Lapas Terbuka Industri Nusakambangan.
Di tempat ini, kerap kali petugas atau napi asimilasi mendengar suara atau penampakan. Bahkan, itu terjadi di siang bolong. “Pernah sering banget ada orang yang minta tolong, bahkan sampai ke Lapas lainnya. Katanya minta makamnya dibenerin. Ternyata setelah dilihat oleh Pak Kyai, memang benar makamnya itu menghadapnya salah. Itu lho, yang orang Nigeria,” katanya. (SP)