Kemendikdasmen Bakal Terapkan “Smart Classroom” pada 315 Ribu Satuan Pendidikan

Kemendikdasmen Bakal Terapkan “Smart Classroom” pada 315 Ribu Satuan Pendidikan

SPcom JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan pihaknya akan melakukan digitalisasi pendidikan dengan berbagai macam kemitraan di 315.000 satuan pendidikan.

“Kami juga akan melakukan program digitalisasi pendidikan yang Insya Allah akan kami kirimkan melalui berbagai macam kemitraan,” kata Abdul Muti dalam acara Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional.

Salah satu program yang digadangkan menjadi unggulan Kemendikdasmen adalah program “Smart Classroom”. Kemendikdasmen dikabarkan mengalokasikan Rp 2 Triliun untuk program ini.

Program ini diharapkan dapat mendukung kualitas pendidikan dan mempercepat adaptasi teknologi di dunia pendidikan Indonesia.

Mu’ti mengeklaim teknologi ini akan membuat murid lebih semangat untuk belajar dan mengeksplorasi hal baru karena lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan metode belajar konvensional.

“Dengan adanya smart classroom anak-anak dapat belajar dengan lebih menyenangkan belajar dengan lebih bersemangat sehingga mereka dapat menjadi generasi Indonesia yang hebat,” kata Mu’ti.

Mendikdasmen mengatakan program “Smart Classroom” akan dilaksanakan secara bertahap untuk sekitar 315.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

Mengutip dari Linknet.id, Smart classroom adalah ruang kelas yang dilengkapi dengan fasilitas teknologi digital guna mendukung pembelajaran yang lebih terintegrasi antara visual, audio dan kinestetik. Dengan demikian, kelas akan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.

Smart Classroom memiliki beberapa komponen atau perangkat yang harus dipenuhi guna mendukung Kegiatan Belajar Mengajar siswa berjalan optimal. Berikut beberapa komponen yang harus dimiliki dalam ruang pembelajaran Smart Classroom:

Gawai elektronik yang mendukung proses pembelajaran. Gawai elektronik pada Smart Classroom biasanya dioperasikan langsung oleh pengajar di kelas. Gawai elektronik yang mendukung di kelas dapat berupa seperangkat komputer untuk menyimpan data, proyektor, layar monitor, dan speaker untuk pengeras suara.

Bahan ajar mandiri. Guru dapat mempresentasikan materi pembalajaran melalui gawai yang sudah disiapkan sekolah. Siswa pun memiliki kesempatan untuk mencari tahu informasi lebih dalam bahkan belajar mempresentasikan materi yang disampaikan.

Bahan ajar yang tersimpan dalam penyimpanan online maupun komputer. Murid tidak dituntut untuk mencatat setiap diskusi di kelas menggunakan buku tulis dan dapat menyimpan hasil tulisan tersebut di dalam komputer maupun di cloud storage maupun google drive.

Dengan demikian, mereka dapat mencarinya dengan lebih mudah jika diperlukan.

Pembelajaran dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Dalam adaptasi smart classroom, kelas didesain untuk dapat diputar ulang oleh murid maupun guru.

Dengan demikian, murid dapat mengulangi kelas yang mereka ikuti secara mandiri dan guru dapat mengevaluasi proses pembelajaran tersebut.

Penerapan Smart Classroom membutuhkan kesiapan yang matang dari guru, selaku pemberi ilmu, siswa, dan juga sekolah sendiri agar Kegiatan Belajar Mengajar lebih interaktif dan ilmu yang dibagikan mampu diserap siswa secara optimal. (SP)

Abdul Mu'tiKemendikdasmenMenteri Pendidikan Dasar dan MenengahpendidikanSmart classroom
Comments (0)
Add Comment