SPcom JAKARTA – Seorang penumpang Lion Air diseret keluar dari pesawat setelah terlibat keributan karena meminta pergantian kursi. Ia keberatan dengan kursi dekat jendela yang tidak memiliki ruang kaki yang cukup atau sempit.
Menurut New York Post dan People Magazine, pria tersebut marah setelah permintaannya untuk dipindahkan ke kursi pintu darurat ditolak oleh awak kabin. Kursi pintu darurat diketahui memiliki ruang kaki lebih luas dan biasanya dijual dengan harga lebih mahal dibandingkan kursi ekonomi standar.
Dalam sebuah video yang viral di platform X, pria berkaus oranye bergambar Garfield itu terlihat diseret paksa oleh pihak berwenang dari kursinya. Tangannya dirapatkan ke tubuh saat diseret menyusuri lorong pesawat dan dibawa keluar, didampingi sedikitnya lima petugas.
Penumpang lain terdengar mengecam perilaku pria tersebut. Beberapa menyebutnya egois, sementara yang lain berkata, “Saat kamu bilang minta maaf atas hal pertama yang aku katakan, jangan lupakan itu”.
Menurut The Mirror, insiden itu menyebabkan keberangkatan pesawat dari Bandara Internasional Don Mueang, Bangkok, tertunda selama satu jam lantaran pria tersebut menolak bekerja sama dengan petugas.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat mencatat pada Agustus 2024 bahwa lebih dari 1.240 kasus penumpang tidak tertib telah dilaporkan maskapai sepanjang tahun itu.
Beberapa maskapai seperti Ryanair telah mengambil langkah tegas terhadap perilaku mengganggu di dalam pesawat.
Dalam pernyataannya pada 12 Juni 2025 lalu, maskapai asal Irlandia itu menyatakan akan mengenakan denda sebesar €500 (sekitar Rp 9,5 juta) kepada penumpang yang berperilaku tidak tertib dan harus diturunkan dari pesawat. (SP)