Rayakan HUT ke-498 Jakarta, Yayasan Sanjeev dan Perluni UAJ Gelar ‘Membaca Ulang Jakarta’

Rayakan HUT ke-498 Jakarta, Yayasan Sanjeev dan Perluni UAJ Gelar ‘Membaca Ulang Jakarta’

SPcom JAKARTA – Yayasan Sanjeev Lentera Indonesia gandeng Perkumpulan Alumni Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta (Perluni UAJ) untuk menyelenggarakan seminar publik bertajuk “Membaca Ulang Jakarta: Dari Visi Founding Parents Hingga Kota Smart City” . Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta.

Acara seminar ini digelar di Kampus Unika Atma Jaya, Jakarta, dan berhasil menarik antusiasme tinggi dari publik.

Diketahui, ada 151 peserta mendaftar dan 83 hadir secara langsung, terdiri dari mahasiswa, akademisi, alumni, pengamat kebijakan publik, serta masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap arah masa depan Jakarta sebagai kota global berkelanjutan berbasis teknologi.

Adapun tujuan Seminar ini diselenggarakan adalah untuk;

  1. Mengkaji ulang relevansi visi founding parents terhadap kondisi Jakarta saat ini.
  2. Memetakan tujuan bersama Jakarta antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat.
  3. Menjawab tantangan kota metropolitan dari berbagai perspektif.
  4. Mendorong daya saing dan penguatan sosial, budaya, dan ekonomi Jakarta sebagai Global Smart City.

Ketua Yayasan Sanjeev Lentera Indonesia, Arthur Sanger, membuka acara dengan menekankan pentingnya menelusuri kembali semangat para pendiri bangsa dalam membentuk identitas Jakarta. Ia mengajak peserta untuk menjadikan refleksi sejarah sebagai landasan dalam menyongsong transformasi ibu kota.

Hal senada disampaikan oleh Sekjen Perluni UAJ, Jefri Moses Kam, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara alumni, akademisi, dan pemerintah dalam membangun Jakarta yang inklusif, berbudaya, serta adaptif terhadap tantangan zaman digital.

Cyril Raoul “Chico” Hakim, Staf Khusus Gubernur Jakarta, menyampaikan strategi roadmap transformasi Jakarta menuju Smart City. Ia menyoroti inovasi seperti aplikasi JAKI (Jakarta Kini), pengelolaan sampah berbasis teknologi (PLTSa), penguatan SDM Pemprov DKI, serta pengembangan ekonomi digital sebagai pilar utama dalam pembangunan kota modern.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Dwi Wijayanto Rio Sambodo, menjelaskan peran legislatif dalam menjamin akuntabilitas kebijakan Smart City melalui pengawasan APBD dan penyusunan perda. Ia mendorong agar proyek-proyek digitalisasi kota tidak hanya sekadar terlihat (visible), tetapi juga benar-benar bernilai (valuable) untuk warga.

Prof. Dr. Sylviana Murni, SH., M.Si., tokoh Betawi sekaligus mantan Walikota Jakarta Pusat dan Anggota DPD RI 2019–2024, menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal. Ia mendorong pendekatan komunitas melalui FOKKKUNDING (Forum Komunikasi Keluarga dan Komunitas) dalam mewujudkan kota global yang tetap berakar pada nilai budaya dan sosial.

Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono, M.Si., Psikolog, cucu dari Pahlawan Nasional MH Thamrin dan mantan Dubes RI untuk Ekuador, mengingatkan bahwa Jakarta sebagai kota global harus mengedepankan nilai Pancasila, pemahaman sejarah, serta membentuk generasi muda yang cerdas dan berdaya saing melalui diplomasi dan budaya.

Christiana Chelsia Chan, SH., LL.M., perwakilan Perluni UAJ, menggarisbawahi pentingnya kontribusi komunitas intelektual dan alumni perguruan tinggi swasta, khususnya Unika Atma Jaya, dalam membentuk kebijakan berbasis riset. Ia mencontohkan proyek Dam Afsluitdijk di Belanda yang sukses karena kolaborasi antara pemerintah dan komunitas akademik.

Wakil Ketua BAPPEDA Provinsi Jakarta, Deftrianov, menyampaikan komitmen Pemprov Jakarta untuk mengembangkan kebijakan yang responsif dan partisipatif melalui pemanfaatan teknologi serta keterbukaan data.

Ia menegaskan bahwa Jakarta sedang dipersiapkan menjadi kota global yang kompetitif di tingkat dunia, dengan target masuk dalam 20 besar kota global. (SP)

AtmajayaHUT ke 498 JakartaMembaca ulang jakartaPerluni UAJSeminar publikYayasan Sanjeev Lentera Indonesia
Comments (0)
Add Comment