SPcom JAKARTA – Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menampik adanya anggapan keterlibatan TNI-Polri menimbulkan kesan seram.
“Tanggapan bahwa adanya salah satu profesor yang mengatakan kalau misalnya TNI yang dilibatkan nanti menimbulkan seram atau bagaimana, nanti ke masyarakat ketakukan, saya rasa tidak. Ini sudah berlangsung lama dari mulai PSBB diberlakukan, justru kehadiran TNI dan polisi itu sangat diharapkan oleh masyarakat,” ujar Dudung di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Jumat (12/2/2021).
Menurut Dudung, banyak masyarakat yang berkolaborasi dengan TNI-Polri dalam penanganan Covid-19. Dan mereka merasa terbantu dengan hal tersebut.
“Beberapa kali kita interaksi dengan masyarakat, mereka sangat terbantu sekali terutama pemerintah daerah ya. Pak RT, RW, termasuk dengan lurah yang selama ini sudah berkolaborasi dengan kita,” terangnya.
TNI dan Polri pun memang memiliki pedoman kuat untuk bisa terlibat dalam penanganan Covid-19. Kalau Polri memiliki Tribrata (melindungi, mengayomi dan melayani), TNI memiliki 8 Wajib TNI.
“Yang kedelapan contoh mempelopori segala usaha-usaha untuk mengatasi kegelisahan rakyat jadi dasar ini kuat untuk TNI-Polri melakukan tugas ini,” tegasnya.(SP)