SPcom JAKARTA – Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) ikut mengerahkan satu unit alat pendeteksi benda bawah laut yakni remote operation vehicle (ROV) dari Jakarta untuk membantu proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu, 21 April 2021 di perairan utara Laut Bali.
Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi di Banyuwangi, Jawa Timur, mengatakan satu unit ROV yang diturunkan untuk operasi SAR Nanggala-402 diangkut menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju Bandara Internasional Banyuwangi.
“Informasi yang kami terima, pesawat yang mengangkut alat ROV saat ini sudah tiba di Bandara Banyuwangi,” ujar Wahyu, Jumat (23/4/2021).
Sementara itu, TNI telah membentuk posko pusat krisis pencarian KRI Nanggala-402 di Markas Komando Armada II di Surabaya dan di Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi, yang lokasinya berdekatan dengan titik yang diduga menjadi tempat terakhir KRI Nanggala hilang kontak.
Menurut Wahyu, personel Pos SAR Banyuwangi sedang melakukan penjemputan robot bawah laut atau alat pendeteksi benda di bawah laut itu, di Bandara Banyuwangi, dan selanjutnya alat tersebut akan dibawa ke KN SAR Antasena milik Basarnas Surabaya, yang saat ini sudah bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi.
“Untuk alat ROV nantinya akan dibawa ke KN Antasena (Basarnas Surabaya) atau KN Arjuna milik Basarnas Denpasar,” terang Wahyu.
Wahyu menjelaskan untuk efektivitas, penggunaan ROV ini bisa mendeteksi benda bawah laut dengan kedalaman 200 hingga 300 meter. Sedangkan untuk pergerakan pencarian sedang menunggu instruksi Lanal Banyuwangi.
Kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak saat gladi resik untuk latihan di Perairan Bali pada Rabu, 21 April 2021. Hingga saat ini, pencarian kapal selam tersebut masih dilakukan
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad menyatakan, saat ini sebanyak lima kapal perang dan satu unit helikopter telah dikerahkan ke Selat Bali untuk membantu proses pencarian KRI Nanggala-402.
“Sebagai informasi, terdapat beberapa KRI yang sudah dikerahkan, saat ini ada 5 KRI dan satu helikopter dengan kekuatan lebih dari 400 orang yang ikut melaksanakan pencarian,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI, Achmad Riad. (SP)