SPcom JAKARTA – Budayawan sekaligus Sastrawan, Radhar Panca Dahana meninggal dunia pada Kamis (22/4/2021), kabar tersebut menjadi kabar duka mendalam bagi dunia hiburan dan seni di Indonesia. Radhar diduga meninggal akibat sakit gagal ginjal yang dideritanya.
“Beliau sudah sejak beberapa tahun mengidap gagal ginjal. Bahkan beliau seminggu tiga kali cuci darah di RSCM,” ungkap anggota Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM), Noorca Massardi.
Noorca masih belum mengetahui penyebab pasti meninggalnya pria kelahiran Jakarta, 26 Maret 1965 itu. Dan hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga terkait penyebab meninggalnya Radhar Panca Dahana.
Radhar dikenal sebagai budayawan dan sastrawan terkenal di Indonesia. Dirinya memulai debut sebagai sastrawan sejak usia 10 tahun lewat cerpennya di Harian Kompas, Tamu Tak Diundang. Lalu, menapak karier jurnalistik sebagai redaktur tamu majalah Kawanku (1977), reporter lepas hingga pemimpin redaksi di berbagai media seperti Hai, Kompas, Jakarta Jakarta, Vista TV, dan Indline.com.
Ia menyelesaikan Program S1 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (1993) dan studi Sosiologi di École des Hautes Études en Science Sociales, Paris, Prancis (2001). Radhar merupakan pendiri dari Perhimpunan Pengarang Indonesia dan presiden Federasi Teater Indonesia yang masih menjabat sampai saat ini.
Radhar sempat dipercaya oleh Komisi Pemilihan Umum untuk menjadi salah satu panel Debat Cawapres ketiga pada tahun 2019 lalu bersama Rektor Universitas Syiah Kuala, Samsul Riza, Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu, dan Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah. (SP)