SPcom JAKARTA – Letjen TNI Dudung Abdurachman resmi menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) mulai 8 Juni 2021.
Sebagai pimpinan tertinggi di Kostrad, Dudung sadar dengan tantangan yang akan dihadapi oleh jajarannya sebagai salah satu garda terdepan penegak kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menyiapkan prajurit yang memiliki kemampuan tempur tinggi, Dudung pun langsung tancap gas untuk mengidentifikasi kebutuhan dan kesiapan dalam peningkatan kualitas prajurit.
“Peningkatan latihan secara profesional. Latihan ini dihadapkan kepada ancaman-ancaman yang sudah dihadapi, seperti di wilayah Poso dan Papua, termasuk di perbatasan,” ungkap mantan Pangdam Jaya ini.
Hasil operasi yang selama ini prajurit Kostrad jalankan, akan dianalisa dan dievaluasi. Sehingga jika terdapat kekurangan, bisa kemudian ditingkatkan untuk misi-misi selanjutnya.
“Beberapa hasil operasi akan kami evaluasi, sehingga prajurit Kostrad menjadi prajurit petarung, berani dan jagoan,” ungkap Dudung.
Dudung akan turun langsung ke pos-pos operasi yang saat ini tengah berjalan, bahkan hingga di perbatasan negara. Ini dilakukan untuk bisa mendapatkan langsung data yang valid untuk merumuskan formula kebijakan Kostrad.
“Saya akan meninjau, melihat pasukan saya yang paling terdepan. Pemimpin itu harus berani mengambil kebijakan dan keputusan dengan melibatkan eselon terdepan. Karena mereka itu yang menerima dampak dari kebijakan itu, saya akan evaluasi segalanya,” jelasnya.
Apa yang akan dilakukan Dudung ini semua demi menegakkan kedaulatan NKRI. Serta melindungi para prajurit yang berada dalam misi-misi.
“Lebih baik kita mandi darah di dalam latihan, dari pada pulang nama di medan pertempuran,” tegasnya.(SP)
