SPcom JAKARTA – Letjen TNI Dudung Abdurachman…Pria kelahiran Bandung, 19 November 1965 ini memang telah memiliki cita-cita untuk bisa menjadi tentara sejak kecil. Ia putra dari pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam VI/Siliwangi
Tidak hanya karena tinggal di lingkungan militer, di dalam tubuh Dudung pun mengalir darah pejuang dari ayahnya yang pernah menjadi Tentara Pelajar dalam perang kemerdekaan Republik Indonesia.
“Pertama karena lingkungan, kedua bapak saya dulu pejuang Angkatan 45 pernah di Tentara Pelajar, ikut bertempur di Cirebon dan tempat-tempat lainnya. Saat meninggal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, wah merasa bangkit ingin mempertahankan NKRI, salah satunya di militer,” ungkap pimpinan tertinggi Kostrad TNI AD ini.
Meskipun saat ini berpangkat jendral bintang tiga, namun kehidupan Dudung pun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saat duduk di kelas 2 SMP, ayahanda Dudung meninggal dunia.
Sesaat itu, ibunya harus berperan sebagai tulang punggung keluarga. Dudung pun merasa bahwa dirinya bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sebab ada beberapa adiknya yang masih kecil.
“Salah satunya buat menopang kehidupan orangtua ikut bantu berjualan atau antar koran. Dagang kue kelepon, pastel, gorengan, kadang kerupuk atau terasi cirebon, jalan dari rumah ke rumah di lingkungan asrama,” ucapnya sambil menerawang kejadian lalu.
Dengan kondisi seperti itu, Dudung pun bertekad untuk bisa bangkit dan hidup lebih baik. Seluruh kesulitan yang dihadapi, malah sebagai bahan bakar semangatnya berjuang.
“Dari keperihan itu saya ingin maju harus berjuang, belajar yang baik menimba ilmu. Sehingga apa yang harus kita alami, tinggal kita memilih apa yang harus kita lalui,” terangnya.(Badar)
