SPcom JAKARTA – Banjir rob kembali terjadi di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Pengusaha yang area bisnisnya di dalam pelabuhan pun merugi hingga ratusan juta.
Acep salah satu pengusaha bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa sejak 2015 mengaku setiap kondisi banjir merugi puluhan hingga ratusan juta.
“Saya pernah rugi Rp 82 juta, lalu Rp 150 juta alat navigasi saat itu, dan terakhir Rp 48 juta. Di luar itu ya belasan dan puluhan juta juga, kalau ditotal banyak,” ujarnya, Minggu (4/12/2021).
Menurutnya, tidak banyak yang dilalukan pihak pengelola Pelabuhan Sunda Kelapa untuk mencegah rob di kawasannya. Terlebih dermaga hingga kini tidak juga ditinggikan oleh pengelola.
“Setidaknya kita bisa melakukan dengan menanggulang meninggikan dermaga itu sudah konsekuensi. Kalau dermaga tidak ditinggikan mau sampai kapanpun air akan terus melimpah melewati dermaga,” jelasnya.
Acep pun telah menyurati Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat agar aspirasinya disampaikan ke pihak pengelola pelabuhan.
“Saya berharap kawan pengusaha yang lain membuat surat juga ke asosiasi agar mereka menekan dengan keras operator pelabuhan,” tandasnya.
Banjir rob terjadi Jumat (3/12/2021) kemarin di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa dengan ketinggian hingga 30 Cm. Sebelumnya pada 8 November 2021 juga banjir rob terjadi di kawasan yang sama dengan ketinggian mencapai 60 Cm.(Kor)
