SPcom CILACAP – Viral sebuah video yang memperlihatkan penemuan kerangka manusia yang diduga berada di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap. Di video itu tampak adanya kerangka manusia yang telah rusak.
Dalam tayangan video yang dibagikan di grup Facebook Wong Kampung Laut pada Selasa (22/2) oleh Suparjo Asngari itu terlihat kerangka manusia tersebut mengenakan kaus hitam jenis daster bertuliskan Cvorsp 7.
Tak jauh dari kerangka tanpa identitas itu terdapat sepasang sandal wanita. Postingan tersebut sudah dibagikan sekitar 91 kali dengan 38 komentar.
“Penemuan mayat yang sudah menjadi tengkorak di sekitar batu ronggeng nusakambangan, jenis kelamin perempuan tanpa identitas siapa tau ada yg mengenali baju sama sendalnya,” tulis Suparjo, Rabu (23/2/2022).
Kerangka manusia yang diduga berjenis kelamin perempuan di Batu Ronggeng Wilayah Nusakambangan bagian barat, masuk wilayah Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, itu ditemukan warga Majingklak yang hendak ke kebun.
Kasat Reskrim Polres Cilacap, AKP Rifeld Constatien Baba saat dikonfirmasi membenarkan penemuan tersebut.
“Kalau dibilang tengkorak bukan, itu tulang lengkap kok, (tulang) manusia,” ujarnya saat dihubungi detikJateng.
Dia juga menjelaskan jika tim dari pihak Kepolisian dan INAFIS sudah ke lokasi untuk melakukan identifikasi.
“Tim sudah turun, baik polres, baik polsek, identifikasi, juga temen-temen di Nusakambangan juga ikut, pelaksanaan penyelidikan (sedang) berlangsung,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga sudah mengamankan pakaian korban dan masih menunggu hasil visum pihak INAFIS untuk mengetahui identitas kerangka manusia itu.
Adapun ciri-ciri kerangka manusia itu, dari hasil penyelidikan kepolisian, diduga berjenis kelamin perempuan, berusia sekitar 20 – 30 tahun, memakai daster hitam bertuliskan Cvorsp 7, memakai sandal ukuran L 275 merek Elegance warna coklat.
Selain itu, juga mengenakan pakaian dalam hitam dengan celana putih, dan memakai jepit rambut hiasan mutiara putih.
“Pakaian-pakaian sudah kita amankan, saat ini kita menunggu hasil visum dari dokter INAFIS. Kalau dari secara fisik itu sudah rusak, karena sudah lama, kondisi tulang juga sudah rusak. Untuk menyimpulkan masih butuh keterangan tenaga medis yang melaksanakan visum,” jelasnya. (SP)
