SPcom KOTA BATU – Proses pembangunan Pasar Induk Kota Batu berdampak negatif terhadap warga sekitar. Pembangunan pondasi bangunan pasar, langsung menghimpit rumah warga tanpa ada pengaman.
“Yang membuat resah, tempat kami jadi kotor. Banyak genangan air keluar dari pipa paralon yang dijadikan aliran air resapan dari pelengsengan (pondasi) itu,” ujar KS (65), warga Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Rabu (13/4/2022).
Tidak hanya itu, akses warga untuk menuju jalan raya pun terhambat. Mereka harus memanjat tumpukan batu dengan tangga kayu lebih dulu.
“Plengsengan itu, nempel di dinding rumah saya. Dan, pipa untuk resapan air tepat di depan pintu rumah. Kalau hujan, airnya tumpah,” tandas KS.
Terkait hal ini, Manajer Operasional PT Sasmita sebagai kontraktor, Joko Suyono mengelak jika hal ini kelalaian pihaknya. Sebab sudah melaksanakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat.
“Kalau bicara prosedur, kami sudah sesuai prosedur. Luasan tanah yang kami kerjakan juga tidak melebihi,” ungkap Joko.
Bahkan, Dia mengatakan bahwa yang menjadi keluhan warga bukanlah menjadi kapasitasnya sebagai kontraktor.
“Sebelumnya kami sudah ambil jarak dari rumah warga. Namun oleh pihak Pemkot Batu diminta tetap sesuai dengan luasan tanah,” tandasnya.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Induk Batu, Agus Suyadi disinyalir enggan menemui awak media yang menunggu di kantor UPTD Pasar Induk Batu. (Putut)