SPcom JAKARTA – Pihak kepolisian akan melakukan proses pemeriksaan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, memakai alat pendeteksi kebohongan alias lie detector.
“Iya sudah terjadwal (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi),” ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Brigjen, Selasa (6/9/2022).
Tidak hanya Irjen Ferdy Sambo dan istrinya yang akan dites kebohongannya, saksi dalam kasus pembunuhan Brgiadri J alias Brigadir Yoshua yang bernama Susi juga akan menjalani hal serupa.
“PC, saksi Susi dan FS. Jadwalnya sampai hari Rabu,” kata Brigjen Andi Rian.
Sedangkan untuk para tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Brigadir J yakni Bharada Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf telah menjalani tes menggunakan alat pendeteksi kebohongan tersebut.
Diketahui tes kebohongan ini digunakan untuk mengetahui tingkat kejujuran para tersangka.
“Untuk menguji tingkat kejujuran tersangka dalam memberikan keterangan,” ucap Brigjen Andi Rian.
Sebagai informasi, lie detector merupakan perangkat elektronik yang mendeteksi perubahan gerakan tubuh seseorang ketika diberikan pertanyaan tentang sebuah kasus.
Uji kebohongan ini sering digunakan oleh para penegak hukum, pejabat tinggi serta agen intelijen.
Cara kerja sebuah alat pendeteksi kebohongan ialah dengan mengukur denyut jantung, tekanan darah, keringat dan interval helaan nafas.
Alat pendeteksi kebohongan ini dipasangkan di tubuh orang yang akan diperiksa tingkat kejujurannya. Sensor alat pendeteksi kebohongan biasanya dipasang di jari tangan, dada, perut dan lengan. (SP)