SPcom JAKARTA – Seorang wartawan wanita (wartawati) media daring berinisial D diduga mengalami aksi pelecehan seksual oleh salah satu oknum di sela kegiatan rapat kerja nasional (Rakernas) I Partai Ummat di Jakarta, Selasa (14/2).
Kejadian itu berawal saat D hendak ikut melakukan wawancara langsung atau doorstop terhadap bakal calon presiden 2024 Anies Baswedan. Kondisi di lokasi kala itu ramai dan berdesak-desakan oleh hadirin rakernas Partai Ummat yang juga hendak mendekati Anies.
Mulanya, Partai Ummat telah menyediakan tempat konferensi pers bagi Anies. Namun, eks Gubernur DKI itu lebih memilih untuk melakukannya di luar ruangan.
Di sela-sela padatnya kader dan relawan Anies itulah kemudian D diduga menerima perlakuan tidak senonoh itu. D mengaku hingga kini ia belum menerima permintaan maaf dari Partai Ummat selaku penyelenggara acara.
Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya membenarkan kejadian tersebut. Namun, ia membantah pelaku tindakan tersebut merupakan kader Partai Ummat. Ia menduga perlakuan itu dilakukan oleh penyusup yang mengenakan atribut Partai Ummat.
“Ah enggak mungkin (kader Partai Ummat), kapan kader Partai Ummat (melakukan pelecehan seksual), itu pasti penyusup itu,” kata Mustofa.
Mustofa menyebut akan memperketat pengawasan di lokasi Rakernas agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami akan tingkatkan kewaspadaan dan pokoknya tak terulang lagi,” kata dia.
Melalui rilis resminya, Mustofa mengatakan dugaan pelecehan itu terjadi di luar arena Rakernas yang berada di aula Asrama Haji, melainkan saat para wartawan yang hendak mewawancarai Anies berdesakan dengan pendukung di luar gedung.
Dia pun mengaku sudah mendapatkan langsung laporan dugaan pelecehan terhadap wartawati itu.
“Kami sudah bertemu dengan Jurnalis yang mengaku sebagai korban pelecehan tersebut, dan kami baru tahu ada kejadian setelah Redakturnya yang memberitahu kami.”
Selain itu, pihaknya pun telah meminta maaf kepada redaktur yang bersangkutan.
“Saya sebagai bagian dari panitia, saya sudah meminta maaf kepada redaktur yang bersangkutan jika dianggap lalai atas respons kejadian tersebut, karena memberitahu kami melalui telepon,” ujarnya.
“kami juga sampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya kepada jurnalis tersebut,” imbuhnya. (SP)