SPcom JAKARTA – Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Zainudin mengungkapkan saat ini pekerja yang berada di desa sudah dapat terlindungi program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dengan menggunakan dana desa.
Menurutnya, kebijakan ini akan mempercepat terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Perlindungan untuk pekerja di desa saat ini juga sudah bisa dilakukan menggunakan dana desa.
“Karena sudah ada aturan dari Permendagri, Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Menteri Desanya, sudah ada aturan Menko PMK-nya. Sah sekarang peran kita bersama pak babin (bhabinkamtibmas) ini mudah-mudahan akan semakin akseleratif. Kita punya program 100 orang per desa,” jelas Zainudin, dalam acara sosialisasi bersama dan peningkatan kemampuan Bhabinkamtibmas, di Jakarta.
Menurut Zainudin, keberagaman dan jumlah pekerja yang berada di desa membuat BPJS Ketenagakerjaan harus mengambil langkah pendekatan khusus. Agar pekerja segmen informal akan dengan mudah memahami makna pentingnya jaminan sosial dan juga segera sadar untuk mendaftarkan dirinya menjadi peserta, pendekatan tersebut bernama kampanye “Kerja Keras Bebas Cemas”.
Sedangkan sebanyak 45 persen pekerja Indonesia ternyata berada di desa. Untuk itu BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) menargetkan sebanyak mungkin perlindungan kepada pekerja yang berada di pedesaan dan kelurahan.
Maka, BPJS Ketenagakerjaan perlu menggandeng bhabinkamtibmas agar dapat menyasar langsung pekerja di desa. Lantaran, pada umumnya di desa termasuk dalam segmen pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah.
”Kami mulai fokus dari desa dan kelurahan, tiga pilar di desa itu adalah kepala desa, bhabinkamtibmas dan babinsa, nah untuk menggarap ini kita gerakan teman- teman kita agar kolaborasi dengan babin sehingga para pekerja informal di desa itu bisa segera terlindungi bpjs ketenagakerjaan,” ucap Zainudin.
Zainudin mengatakan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Kapolri yang salah satu wujudnya kerja samanya adalah bagaimana berkolaborasi dengan kordinmas, yang khususnya bhabinkamtibmas.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kasubdit Bhabinkamtibmas Ditbinmas Korbinmas Baharkam Polri, Kombes Pol. Tatar Nugroho, Tutor Utama Lemdiklat Polri, Kombes Pol Herawati Supristyaning Hartanti serta Kasibinev Subdit Bhabinkamtibmas Ditbintibmas Korbinmas Baharkam Polri, AKBP Widya Budhi Hartati.
Dalam kegiatan tersebut juga berlangsung penyerahan santunan kepada pekerja dengan profesi satpam. Pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan bagi 16 ribu bhabinkamtibmas dari seluruh penjuru tanah air.
Materi atau keterampilan yang disampaikan adalah materi- materi yang diperlukan bhabinkamtibmas dalam menjalankan fungsinya di masyarakat, antara lain door to door system, deteksi dini, problem solving dan komunikasi efektif serta negosiasi.
Sementara itu Kombes Tatar Nugroho mengatakan, bhabinkamtibmas siap membantu BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada pekerja, khususnya pekerja yang berada di desa.
Bhabinkamtibmas salah satu tugasnya juga terkait program Pemerintah. Contohnya misalnya Covid kemarin, pendampingan BLT, program BPJS Ketenagakerjaan ini salah satu yang nanti kami dukung.
“Jadi peran bhabinkamtibmas ini perannya adalah mendukung pelaksanaan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan di wilayah. Jadi nanti babin akan berkoordinasi dengan babinsa dan kepala desa,” pungkas Tatar.
Sementara itu Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit Tetty Widayantie, sangat mendukung kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dengan bhabinkamtibmas tersebut.
Bahkan pihaknya akan menindaklanjutinya dengan menggandeng bhabinkamtibmas di wilayah kerja Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Pluit untuk memperluas cakupan kepesertaan pekerja di perkotaan.
”Karena bhabinkamtibmas itu juga ada di kelurahan-kelurahan kota. Jadi kami juga perlu bekerja sama dengan bhabinkamtibmas di wilayah kerja kami untuk tugas-tugas sosialisasi dan akuisisi khususnya untuk menjangkau pekerja-pekerja informal,” kata Tetty.