“Menurut masyarakat setempat, sebelum kecelakaan terjadi biasanya akan muncul mahluk gaib menyerupai wanita cantik berbaju pengantin,” ungkap Ze Permana.
SPcom JAKARTA – Sebuah tanjakan sejauh 700 meter yang memiliki tingkat kemiringian kira-kira 45 derajat di Jalan Raya Pakenjeng Pamulihan, Kampung Cisandaan, Desa Halimun, Kecamatan Pamulihan, Garut, Jawa Barat, ternyata menyimpan cerita mistis. Di tanjakan maut yang menghubungukan antara Kecamatan Pamulihan dengan Kecamatan Pakejeng tersebut, ternyata acap terjadi kecelakaan, yang anehnya selalu menelan korban para pengantin, atau rombongan keluarga pengantin.
Tak heran, jika masyarakat setempat atau pun pengguna jalan akhirnya menamai tanjakan ini dengan nama Tanjakan Pengantin. Awalnya, Tanjakan Pengantin bernama Tanjakan Halimun, sesuai dengan lokasinya yang masuk ke dalam wilayah Desa Halimun. Namun, sebuah kecelakaan maut yang menimpa rombongan pengantin asal Banyumas, Jawa Tengah pada 2013 lalu, yang menyebabkan pasangan pengantin luka parah, sementara beberapa keluarganya meninggal dunia. enjadikan masyarakat setempat menamai tanjakan maut ini dengan sebutan baru sebagai Tanjakan Pengantin.
Anehnya, setelah dinamai Tanjakan Pengantin, satu persatu kecelakaan yang melibatkan pengantin atau rombongan keluarga pengantin, kian sering terjadi. Dari sinilah, keberadaan Tanjakan Pengantin melegenda. “Menurut masyarakat setempat, sebelum kecelakaan terjadi biasanya akan muncul mahluk gaib menyerupai wanita cantik berbaju pengantin,” ungkap Ze Permana, sejarawan Garut. Seiring dengan kecelakaan yang acap menimpa pengantin maupun rombongan keluarga pengantin, mitos untuk menghindari kecelakaan di Tanjakan pengantin pun muncul dan berkembang, di lingkungan masyarakat setempat.
Menurut mitos, untuk menghindari kecelakaan, maka baik pengantin pria maupun wanita atau pasangan pengantin yang akan melewati jalan ini, harus turun terlebih dahulu dari kendaraan dan melewati Tanjakan Pemgantin dengan berjalan kaki atau menumpang ojek hingga melintasi tanjakan maut tersebut. Sementara bagi para sopir truk atau bus, selain mitos melempar koin atau rokok, untuk menghindari kecelakaan, mereka pun dilarang untuk menyebut nama hewan sapi saat melintas/ di jembatan maut tersebut.
Di luar beragam misteri yang memayunginya/ secara fisik kontur Tanjakan Pengantin memang cukup berbahaya. Selain membelah bukit, lokasinya pun sangat curam dan berada tepat di tepi jurang. Di lokasi ini juga, sering turun kabut tebal, utamanya di musim penghujan, hingga jarak pandang pemgemudi pun sangat terbatas. sementara mininnya penerangan jalan, kian membuat para pengemudi seolah berada di bawah ancaman malaikat maut, saat melintas di lokasi. (SP)