SPcom THAILAND – Sebuah pabrik petasan di Thailand dikabarkan meledak. Sebanyak 23 orang dilaporkan tewas, pada Rabu (17/1/2024). Ledakan itu terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat di dekat Kota Sala Khao, di Provinsi Suphan Buri tengah.
“Kami menerima laporan bahwa ada 23 orang yang dipastikan tewas,” kata Gubernur Provinsi Suphan Buri, Nattapat Suwanprateep, Kamis (18/1/2024).
Belum ada indikasi penyebab ledakan tersebut. Nattapat mengatakan para pejabat sedang menyelidiki apa yang mungkin memicu insiden tersebut.
“Pabrik itu beroperasi secara legal dengan izin yang sah,” katanya.
Petugas polisi mengatakan, tidak ada kerusakan di daerah sekitarnya akibat ledakan terserbut.
“Jendela kaca di satu rumah terkena dampak ledakan tetapi tidak ada laporan lainnya,” kata Nattapat.
Letnan Jenderal Polisi Naiyawat Phademchid mengatakan kepada AFP bahwa Perdana Menteri Srettha Thavisin, yang saat ini berada di Swiss untuk menghadiri Forum Ekonomi Dunia, telah diberitahu tentang insiden tersebut.
“Diperkirakan ada 20 kematian, tetapi kami tidak dapat memastikan jumlah korban tewas secara resmi,” kata petugas polisi yang bertanggung jawab di wilayah barat Thailand.
Dia mengatakan, petugas keamanan sedang menyegel daerah sekitar, dan akan mulai mengidentifikasi mayat-mayat tersebut.
“Rata-rata ada sekitar 20 hingga 30 orang yang bekerja di pabrik ini setiap harinya,” ujarnya.
Dalam pernyataan resmi yang di-posting online, Perdana Menteri Srettha mengungkapkan kesedihannya terhadap keluarga korban tewas. Srettha juga memerintahkan penyelidikan apakah bengkel tersebut beroperasi secara ilegal,
Ledakan di pabrik produksi petasan dan kembang api lainnya tidak jarang terjadi di Thailand. Setidaknya 10 orang tewas setelah ledakan di pabrik petasan di Kota Sungai Kolok di selatan Provinsi Narathiwat pada tahun lalu.
Ledakan itu diyakini disebabkan oleh pengelasan selama pekerjaan konstruksi gedung tersebut, dan polisi kemudian mencari pemiliknya dengan tuduhan kelalaian. (SP)
