SPcom CILACAP – Sebanyak 40 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diduga keracunan makanan usai mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek).
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cilacap, M. Mughni, mengatakan bimtek tersebut dilaksanakan di Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, pada Sabtu (27/1). Dalam acara itu ada 56 anggota KPPS diberikan makanan.
“Bimteknya itu dibagi di dua sesi pertama hari Jumat dan Sabtu. Ini yang mengeluh sakit yang bimtek Sabtu. Ketika bimtek itu diberikan snack isinya kue lapis, agar-agar, lemper dan tahu. Sedangkan nasi boksnya berisi ayam, lalapan, dan sambal,” kata Mughni, Selasa (30/1).
Kemudian, keesokan harinya atau Minggu (28/1) sejumlah anggota KPPS tersebut mengalami sakit perut, diare dan muntah-muntah. Beberapa orang bahkan dilarikan ke rumah sakit.
“Ada 40 yang mengalami keluhan di perut. Kemudian sampai hari ini ada 15 orang yang dirawat, 15 itu ada masuk semalam baru masuk semalam itu kan berkembang dari 3 orang, 5 orang, 6 orang,” ujarnya.
Ia menyebut, penyedia katering dalam kegiatan bimtek yang digelar dua hari ini merupakan orang yang sama. Namun, keracunan ini hanya dialami oleh KPPS yang bimtek pada hari Sabtu.
“Penyediaan sama dengan yang Hari Jumat. Jenisnya snack-nya sama, nasi boksnya sama, tapi Jumat tidak ada apa-apa tidak ada masalah,” ujar dia.
Mughni sendiri telah mendatangi anggota KPPS yang masih dirawat. Ia bersyukur kondisi mereka sudah membaik dan dalam tahap pemulihan.
“Tadi saya langsung ke lokasi tempat dirawat sudah membaik keluhan sudah tidak sakit perut tidak lagi diare. Teman-teman tinggal pemulihan,” kata dia.
Berkaca dari peristiwa ini, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam memesan makanan untuk kegiatan. Agar kejadian luar biasa ini tidak terulang lagi.
“Ini kan kalau bisa dibilang kejadian luar biasa di luar mitigasi kita karena standar kegiatan kita sama dari 284 desa kelurahan. Antisipasi kita menyampaikan untuk berhati-hati lagi,” ujar Mughni. (SP)