suryapagi.com
MISTERIRAGAM

Misteri Museum Wayang, Boneka Si Gale-gale Yang Acap Bergerak Sendiri

Ada yang menyebut Museum Wayang  angker, namun dari sinilah publik membaca sejarah.

Spcom JAKARTA – Menyusuri Kota Tua, bersiaplah bertemu lelembut dari masa lampau. Ya, inilah pusat kota di era Hindia Belanda yang angker. Lalu, lihatlah Museum Wayang yang menyimpan pesona berbalut metafisika. Berada di kota tua, kawasan yang pernah menjadi pusat perintahan VOC, Museum Wayang dibangun pertama kali tahun 1640, bersama didirikannya Batavia oleh Jan Pieterszoon Coen mendirikan Batavia.

Maka, begitu memasuki lorong pertama, yang segera terasa adalah hawa mistik yang mulai menghimpit. Berfungsi sebagai gereja, bangunan yang pernah runtuh dan dibangun kembali tahun 1912 itu, juga sekaligus kuburan  orang-orang penting di masa Pemerintahan Hindia Belanda. Meski jasat orang-orang Belanda di Batavia sudah pindah, tapi tidak demikian dengan ruh mereka.

Di depan prasasti milik JP Coen adalah tempat paling keramat. Ada aura angker yang terasa sangat menjerat. Selain Coen, petinggi Batavia yang dimakamkan di Museum Wayang masih bisa dilihat jejaknya lewat prasasti, yang menempel di dinding gedung. Setidaknya ada 18 Gubernur Jenderal Batavia yang pernah dikuburkan di bangunan itu, sebelum dipindahkan ke Taman Prasasti Tanah Abang.

Aura  mulai terasa panas saat mendekat ke boneka tua dengan busana putih. itulah Boneka Sigale-gale. Tidak jahat,  meski kadang bisa bergerak-gerak sendiri. Yang justru agak seram adalah dua topeng di sisi Si Gale-gale. Boneka Si Gale-gale/ memang sering disebut sebagai koleksi museum wayang, yang bisa bergerak sendiri. “Tidak ada koleksi museum wayang yang bisa bergerak sendiri. Kecuali karena imajinasi penggunjung,” ungkap Sumardi, Kepala Satuan Pelayanan Museum Wayang.

Dari selasar lantai bawah, bergeraklah ke atas untuk melinta koleksi wayang. Suasana yang sama sekali berbeda, ada di dekat Gamelan Kiai Intan. Inilah gamelan tua yang dibuat pada tahun 1870, oleh seorang empu gamelan dari jogja// Dari sinilah sering tercium wangi, yang membuat merinding. “Kalau saya cium bukan wangi Melati tapi wangi Cempaka. Di sini juga ada banyak banget yang duduk, semua orang jawa yang pake blangkon.  Ada satu ibu-ibu seperti selir membawa minuman untuk mereka yang main gamelan,” ungkap Furi Harun, Anak Indigo.

Toh, terlepas dari cerita itu semua, Museum Wayang yang berasal dari bangunan tua buatan tahun 1640 memang mengalirkan pesona metafisika. Ada yang menyebut angker, namun dari sinilah publik membaca sejarah. (SP)

Related posts

Dewi Lestari Ungkap Detik-Detik Suami Tercinta Berpulang

Ester Minar

Ini Curhat Luna Maya Terkait Kasus Video Syurnya Dulu Dengan Ariel NOAH

Ester Minar

TNI AL Akan Remajakan Puluhan Kapal Perang

Ester Minar

Leave a Comment