Mendiang juga sempat minta tolong kepada penjaga makamnya untuk melingkarkan selendang di batu nisan pusaranya
SPcom MAGELANG – Ratu film horor Suzanna memang telah tiada belasan tahun lalu. Tapi pada beberapa orang, Suzanna justru masih kerap hadir melalui mimpi. Tak hanya kepada mereka yang berada di Magelang atau di daratan Pulau Jawa, tapi juga mereka yang berada di luar Pulau Jawa.
Semasa hidup, mendiang Suzanna memiliki kebiasaan unik. Sebelum melakoni perannya di layar lebar, Suzanna biasanya mendatangi tempat-tempat sepi di Magelang untuk bermeditasi pada tengah malam. Salah satunya adalah Mata Air Jumarin di tengah hutan, yang tak pernah berkurang airnya saat musim kemarau dan konon dijaga oleh 90 prajurit berwujud kera.
Tutup usia pada 15 oktober 2008, Suzanna menempati rumah terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum Giriloyo kota Magelang. Suasana yang tenang, bersih, adem karena dikelilingi pohon-pohon yang rindang, membuat areal pemakaman tersebut tak beraura menyangkak.
Belasan tahun sudah Suzanna tiada rupanya banyak orang masih berziarah ke pusaranya. Tak hanya dari Kota Nagelang dan daratan Pulau Jawa tapi juga dari luar Pulau Jawa. Tak hanya ziarah pada siang hari, bahkan juga ada yang tidur di pusara artis yang dijuluki ratu horor indonesia ini. Lebih mengejutkan lagi, beberapa orang mengambil kembang melati dari pusara untuk mengobati yang sakit.
Di pusara Suzanna selain tidak pernah sepi dari para peziarah, juga tak pernah kosong dengan Bunga Melati. Konon, bunga itulah kesukaan Suzanna yang dikehendaki Suzanna untuk selalu ada di pusaranya. Dan tugas meletakan bunga melati di pusara Suzanna, tak pernah alpa oleh Clift Sangra, sang mantan suami.
Semasa hidupnya, Suzanna telah berpesan kepada Clift terkait itu. Bahkan, puluhan tahun pasca Suzanna tiada, beberapa peziarah didatangi Suzanna melalui mimpi dan diberitahu soal Bunga Melati itu agar dibawa ke pusaranya.
Konon, melalui mimpi pula mendiang meminta tolong kepada penjaga makamnya untuk melingkarkan selendang di batu nisan pusaranya. Ajaibnya, selendang Biru yang ada dalam mimpi penjaga makam itu, keesokan harinya tergeletak di atas pusara Susanna. (SP)
