“Saya minta keadilan buat almarhum cucu saya, dimana tersangka pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Tersangka harus dihukum setimpal dengan perbuatannya,” ungkap Ristia Aryuni/
SPcom JAKARTA – Inilah kelanjutan penyidikan kasus meninggalnya Dante, putra semata wayang artis Tamara Tyasmara. Ya, setelah pekan sebelumnya menjalani pemeriksaan psikologis, serta sang ibu, Ristia Aryuni yang menangis histeris, Rabu (21/2) kemarin, Tamara tyasmara lagi-lagi harus menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Tamara datang dengan didampingi sang ibu, yang juga menjadi saksi, serta tim kuasa hukumnya yang dimotori oleh Sandy Arifin. “Ibu diperiksa sebagai saksi. Ada belasan pertanyaan soal Dante. Tapi intinya ibu minta keadilan, dimana tersangka pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Tersangka harus dihukum setimpal dengan perbuatannya,” ungkap Nenek Almarhum Dante, dengan sangat emosional.
Selain untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, ternyata kedatangan Tamara dan tim kuasa hukumnya ke Polda Metro Jaya, juga untuk memberikan bukti-bukti tambahan kepada penyidik, berupa foto-foto. Namun sayangnya, baik Tamara maupun Sandy Arifin, enggan menjelaskan secara rinci mengenai foto-foto tersebut.
“Bukti-bukti Itu sudah masuk materi penyidikan, jadi tidak bisa kita ungkap ke publik/ tapi yang pastinya, bukti-bukti itu akan kian membuat kasus ini terang benderang,” tegas Sandy Arifin.
Di sisi, Selain kasus kematian sang putra tercinta, Tamara juga sempat mengungkap kembali dugaan KDRT yang dulu pernah dilakukan oleh sang mantan suami, Angger Dimas. Kasus KDRT ini bahkan sempat dilaporkan Tamara ke polisi, dan juga menjadi salah satu alasan mengapa dia akhirnya memilih bercerai dari sang suami.
“Tapi kasus itu sudah lama, 2021. Sempat juga visum dan lapor polisi. Tapi ga ada kelanjutannya.. Saat ini saya justru fokus ke kasusnya Dante. Itu yang menjadi prioritas saya saat ini. Saya berharap keadilan untuk Dante, dan minta tersangka pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegas Tamara. (SP)