suryapagi.com
MISTERIRAGAM

Makam Keramat Datuk Banjir, Makam yang Dihindari Penari Topeng

Konon, kebencian Datuk Banjir terhadap Penari Topeng, tak lepas dari pembunuhan terhadap putranya yang dilakukan oleh Nyi Ronggeng.

SPcom JAKARTA – Di kawasan Lubang Buaya,  Jakarta Timur, terdapat sebuah komplek makam keramat, yang dikenal sebagai Makam Keramat Datuk Banjir, yang keberadaannya begitu diselimuti misteri. Mulai dari misteri pantangan melakukan pertunjukkan Tari Topeng, misteri keberadaan Ranjang Putih, mitos kehadiran Nyi Roro Kidul, hingga mitos kemunculan sosok Harimau misterius.  

Makam Keramat Datuk Banjir, konon begitu dihindari oleh para Penari Ondel-Ondel, serta penari lainnya, yang biasa menari menggunakan topeng. Karena inilah tarian-tarian yang sejak dulu begitu dibenci oleh Datuk Banjir, sang  penguasa Lubang Buaya. Konon, berdasarkan cerita turun temurun kebencian Datuk Banjir terhadap Penari Topeng, tak lepas dari pembunuhan terhadap putranya yang dilakukan oleh Nyi Ronggeng.

Nyi Ronggeng membunuh anak bujang Datuk Banjir lantaran kecewa, karena  cintanya bertepuk sebelah tangan. Dan saat melakukan pembunuhan itu, lagi-lagi berdasarkan cerita turun-temurun, Nyi Ronggeng mengenakan topeng. Hal inilah yang memicu kemarahan Datuk Banjir, terhadap para Penari Topeng.   

Dari beragam cerita terungkap, jika Datuk Banjir atau Syekh Syarif Hidayatulloh, atau dikenal juga sebagai Pangeran Syarif bin Syekh Abdurrohman, hidup dijaman penjajahan Belanda danJepang. Sepak terjangnnya sebagai penyebar agama Islam, dan juga sosok yang begtu gagah berani kala melawan penjajah, khususnya Belanda, membuat namanya begitu melegenda.

Konon, saat masyarakat Lubang Buaya diserang pasukan Belanda, Syekh Syarif Hidayatulloh dengan Karomah Waliyullohnya berdoa kepada Allah. Setelah itu, sekonyong-konyong pasukan Belanda dihantui ketakutan lantaran Desa Lubang Buaya, terlihat seperti  lautan air banjir sehingga pasukan Belanda  tak berani masuk.

Sejak peristiwa itulah, Syekh Syarif hidayatulloh atau Pangeran Syarif bin Syekh Abdurrohman, diberi julukan Pangeran Syarif Datuk Banjir atau Eyang Datuk Banjir,  oleh masyarakat Lubang buaya pada jaman itu. Si areal dalam makam keramat tersebut, juga terdapat  sebuah kamar kosong. Di dalam kamar berukuran 2×3 meter yang menebarkan aura yang tak biasa tersebut, terdapat sebuah ranjang besi berseprei dan kelambu serba Putih.

Di bawah ranjang misterius itulah, konon makam Datuk Banjir berada. Tak heran,  jika warga yang datang berziarah, dilarang  duduk apalagi sampai meniduri ranjang tersebut, jika tak ingin mengalami kejadian-kejadian yang di luar nalar. Jika berani melanggar pantangan tersebut, maka  peziarah itu akan mengalami celaka.

Selain beragam kejadian misterius, konon sang penguasa Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul juga acap datang ke makam keramat ini. Kedatangan Nyi Roro Kidul, biasanya ditandai dengan bunyi gemerincing kereta saat menjelang senja. Ya, sebuah kereta tanpa kuda, memang tampak terparkir di sudut paling gelap, dari makam keramat tersebut.

Boleh percaya boleh tidak,  inilah kereta kuda  yang diyakini acap menjadi pertanda akan kedatangan Nyi Roro kidul, yang biasa datang di tahun tahun tertentu. Selain Nyi Roro Kidul, makam keramat  Datuk banjir konon juga acap didatangi Harimau-harimau misterius. Entah, apakah kedatangan Harimau ini ada kaitannya dengan keberadaan dua patung harimau kecil, yang seolah berdiri menjaga, di tiang depan komplek malam keramat Datuk Banjir. Kabarnya, kehadiran Harimau-Harimau misterius ini, acap diketahui dan dilihat kuncen makam. Padahal, tak ada seekor pun harimau yang tingga di areal makam keramat tersebut. (SP)

Related posts

Legenda Gunung Ciompong Sukabumi & Kisah Sepasang Resi Sakti Mandraguna

Rasid

Ayah Angelina Sondakh Meninggal Dunia, Pemakaman Tunggu Cucu dari Australia

Ester Minar

A’a Gym Dan Teh Ninih Cerai (Lagi)

Resiana

Leave a Comment