suryapagi.com
MISTERIRAGAM

Goa Kupak, Petilasan Prabu Siliwangi yang Dijaga Siluman Ular

Dari cerita mulut ke mulut, ular penjaga itu akan hadir ketika ada orang-orang dengan niat tak baik datang ke Goa Kupak

SPcom JAKARTA – Warga Desa Wirajaya sempat dihebohkan dengan penemuan Goa Kupak. Meski mulut goa berukuran kecil, tapi di dalamnya terdapat danau yang mengalirkan banyak misteri, dari kisah Prabu Siliwangi, hingga larangan mengambil air tersebut, tanpa ritual khusus.

Penemuan Goa Kupak di Desa Wirajaya, di tahun 2019 lalu, menyisakan beragam misteri. Menelusuri keberadaan Goa Kupak, yang terbilang sulit untuk ditempuh. Selain melewati jalan tanah bercampur kerikil, medan terjal, curam dan licin juga harus dilewati sebelum sampai ke mulut goa.

Begitu tiba di pintu Goa Kupak, tak ada yang mengira, jika di dalamnya terbentang goa cukup luas, dengan danau yang konon tak pernah kering. Dan begitu memasuki goa, kita disuguhi langit-langit dan dinding batu, yang seolah-olah terlihat seperti corak kulit Macan.

Konon, goa ini dulunya pernah dijadikan sebagai tempat patilasan atau tempat bersemedinya Prabu Siliwangi. Disebut menjadi warisan dari masa lampau, Goa kupak menghadirkan pesona berupa danau di dalamnya. Tapi danau tersebut juga menyimpan beragam kisah metafisika. Tak sembarang pula, untuk orang bisa mengambil air tersebut.

Pasalnya, dari keterangan juru kunci hingga warga setempat, harus ada ritual khusus sebelum air Danau Goa Kupak, diambil. Misteri Danau Goa Kupak kian kental, saat banyak kisah di luar nalar yang hadir di tengah-tengah warga.

Salah satunya adalah lorong danau,  yang konon bisa tembus ke Banten. Selain itu, ada pula larangan-larangan lainnya yang jika dilanggar, menurut mitosnya akan terjadi hal-hal ganjil. Goa dengan pencahayaan yang sangat minim ini, juga disebut memiliki penjaga dari dimensi lain, berwujud seperti ular besar.

Dari cerita mulut ke mulut, ular penjaga itu akan hadir ketika ada orang-orang dengan niat tak baik datang ke Goa Kupak.  Selain larangan-larangan umum, seperti tidak boleh berbicara kasar dan buang hajat sembarangan, ada pula pantangan berupa tak boleh bagi siapapun, untuk masuk ke goa tersebut, pada waktu malam Jumat dan di hari Jumat.

Jika dilanggar, Abah Ujen, juru kunci di sana, mengaku tak bertanggung jawab, jika ada hal buruk menimpa pengunjung. “Kalau misalnya sembarangan masuk, hari Jumat dan malam Jumat gitu, memang ga boleh masuk, apalagi buang air kecil sembarang ga boleh. Kalau  ada apa-apa, abah ga tanggugn jawab,” tegas Abah Ujen. (SP)

Related posts

Kaya Raya, Tapi Desy Ratnasari Pilih Tidak Pakai Art Loh

Ester Minar

Geger! Youtuber Mukbang Tewas Saat Siaran Langsung

Ester Minar

Makam Tegalarum, Makam Angker di Kota Semarang

Rasid

Leave a Comment