Di berbagai negara, seperti China atau Amerika, sebagian besar hotel dan bangunan tak memiliki lantai ketiga belas karena dianggap sebagai kesialan.
SPcom JAKARTA – Hampir di seluruh dunia, angka 13 diyakini sebagai angka setan dan pembawa sial. Karena itulah, misteri angka 13 ini mengilhami kemunculan film Friday The 13th yang begitu fenomenal. Diyakini banyak pihak di luar sana, hari Jumat yang bergandengan dengan tanggal 13, akan menjadi hari yang paling sial, dari hari-hari lainnya.
Dipercaya pada hari Jumat tanggal 13, akan ada suatu hal yang mengerikan yang akan terjadi. Percaya atau tidak, tapi itulah yang diyakini banyak orang di luar sana. Bahkan di berbagai negara, seperti China atau Amerika, sebagian besar hotel dan bangunan tak memiliki lantai ketiga belas karena dianggap sebagai kesialan.
Bahkan, banyak nomor rumah yang tak memakai angka 13 karena takut penghuni di dalamnya akan bernasib sial. Microsoft pun menganggap angka 13 sangat sial dan itulah alasan mengapa tidak ada versi 13 untuk Microsoft. Hanya ada versi 12 yang berupa Microsoft Office 2007 dan versi berikutnya Microsoft Office 2010 yang merupakan versi ke 14. Ini berarti, perusahaan teknologi kelas dunia itu juga melewatkan nomor 13.
Di sisi lain, ketakutan pada angka 13 ini disebut dengan Triskaidekaphobia. Sedangkan ketakutan akan angka 13 dan menganggap angka tersebut sebagai angka sial bisa disebabkan oleh perasaan yang tidak lazim, atau merasakan anomali seperti yang disebutkan dalam literatur psikologis.
Jika kita menilik angka 13 dalam kehidupan sehari-hari, penggunaannya tidak sesering angka 12. Diketahui tidak ada bulan ke-13, penggaris dengan ukuran 13 inci atau jam 13 (dalam AM/PM). Sehingga rasa asing terhadap angka 13 dapat menyebabkan fobia.
Hal tersebut didukung oleh penelitian psikologis yang menunjukkan bahwa kita akan cenderung menyukai apa yang akrab dan tidak menyukai apa yang terasa asing. Itulah yang menjadikan lebih mudah bagi kita untuk mengasosiasikan angka 13 dengan atribut negatif.
Dan menelisik misteri yang terkandung di balik angka 13, sepertinya tidak bisa dilepaskan dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kaballah sendiri adalah sebuah ajaran mistis kuno, yang sudah dirapalkan oleh dewan penyihir tertinggi zaman Fir’aun. Setelah itu, kepercayaan tersebut diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, hingga saat ini.
Oleh karena itu, banyak gedung-gedung tinggi di dunia ini yang tidak menggunakan lantai 13. Biasanya setelah lantai 12, maka lantai akan langsung melompat menuju angka 14. (SP)