“Makanya, kita berharap semoga kasus ini cepat selesai. Keluarga sebenarnya sudah capek,” tegas Marliana, kakak almarhumah Vina.
SPcom JAKARTA – Kasus Vina Cirebon hingga kini masih belum menemukan titik terang. Yang ada, justru terkesan semakin ruwet dan memunculkan banyak dugaan baru, seiring munculnya saksi-saksi baru dengan keterangan yang saling bertolak belakang, satu sama lain. Kondisi ini tak pelak membuat keluarga Vina diterpa kebingungan.
Lantaran setelah kasus ini viral, satu persatu orang yang mendaku diri sebagai saksi baru, tiba-tiba saja bermunculan bak jamur di musim hujan. Bersamaan dengan itu pula, muncul dugaan dari sejumlah pihak, yang menyebut kematian Vina bukan karena perkosaan dan pembunuhan, tapi karena kecelakaan. Hal ini sontak kian membingungkan dan menyakitkan, bagi keluarga almarhumah.
“Makin lama malah jadi makin bingung. Apalagi banyak orang yang bilang Vina meninggal bukan dibunuh, tapi karena kecelakaan. Saya sebagai keluarga, sangat menyayangkan dugaa itu. Kiita keluarga bicara berdasarkan bukti, karenanya saya yakin, jika adik saya meninggal karena dibunuh pada terpidana,” ujar Marliana, kakak Vina, dalam jumpa pers bersama Hotman Paris dan tim, di Cirebon, kemarin.
Marliana pun menungkapkan kegeramannya kepada pihak-pihak, yang menyebut kematian vina dan eky bukan karena pembunuhan, tapi karena kecelakaan semata. Pasalnya, pihak keluarga sedari awal justru meyakini jika Vina dan Eeky adalah korban pembunuhan keji.
Keyakinan ini didasari pada kondisi terakhir jenazah Vina yang penuh luka, kepala rusak, serta kaki remuk, layaknya luka akibat penganiayaan berat. “Makanya kita berharap semoga kasus ini cepat selesai. Keluarga sebenarnya sudah capek,” tegas Marliana.
Iptu Rudiana, ayah almarhum Eky, yang juga hadir dalam jumpa pers itu, tidak ketinggalan pula ikut mengklarifikasi terkait kesimpangsiuran, yang belakangan ini kian mewarnai kasus kematian putranya. Perwira pertama Polri itu pun menegaskan, jika putranya menemui ajal akibat pembunuhan, dan menampik tudingan adanya korban pengganti.
Untuk membuktikan hal itu, Iptu Rudiana bersedia menjalani sumpah pocong, serta membongkar makam Eky guna kepentingan penuntasan kasus ini. “Ada yang bilang Eky masih hidup dan yang meninggal orang lain, itu tidak benar. Anak saya benar-benar sudah meninggal. Saya berani sumpah pocong, kalau saya bohong,” tegas Iptu Rudiana.
Tidak hanya itu, Iptu Rudiana yanag kini menjabat sebagai Kapolsek Kapetakan Cirebon, juga mengijinkan pembongkaran mayat putranya, jika hal itu bisa membuat pengungkapan kasus ini kian terang benderang. ”Meski berat, namun jika memang untuk kepentingan penyidikan, saya ijinkan makam anak saya dibongkar,” tandas Iptu Rudiana. (SP)