Banyak yang menyebut stasiun ini menjadi angker setelah peristiwa benturan antara Kereta Api Gaya Baru dan Kereta Api Empu Jaya yang terjadi tahun 2002 silam yang menewaskan 45 orang
SPcom JAKARTA – Beberapa tempat seringkali dicap angker atau horror, karena ada mitos bahkan peristiwa tragis yang menelan korban yang terjadi di baliknya. Kadang kejadian itu dibumbui dengan kisah-kisah yang semakin membuat merinding. Salah satunya kisah horor yang memayungu Stasiun Kereta Api Ketanggungan Barat, Brebes, Jawa Tengah.
Banyak yang menyebut stasiun ini menjadi angker setelah peristiwa benturan antara Kereta Api Gaya Baru dan Kereta Api Empu Jaya yang terjadi tahun 2002 silam yang menewaskan 45 orang. Menurut orang-orang di sana, sering muncul penampakan-penampakan seram hingga suara lirih minta tolong. Namun sejak Desember 2014, stasiun ini dinonaktifkan karena pengoperasian jalur ganda di ruas Ciledug–Larangan
Meski ada unsur kesalahan teknis, namun tetap saja peristiwa ini lebih banyak dikatikan oleh warga setempat sebagai hal yang mistis dan menyeramkan. Ada satu kisah mistis yang terjadi sehari sebelum kecelakaan. Kabarnya, sosok wanita yang menampakkan diri di lalu lalang perlintasan rel kereta api. Hingga akhirnya banyak yang mengaitkannya dengan peristiwa kecelakaan itu.
Warga setempat sering kali melihat hantu yang berwujud seorang wanita di tempat yang dikenal angker ini. Hantu tersebut bergaun putih yang diyakini warga setempat sering kali mengganggu warga ataupun orang lain yang berada di dekat kawasan ini. Selain itu, warga setempat juga meyakini bahwa hantu ini yang menjadi penyebab dari kecelakaan 2 kereta api yang terjadi 22 tahun silam ini.
Sejak terjadi kecelakaan tersebut, sering kali terdengar suara-suara aneh yang terjadi di tempat menyeramkan ini. Suara aneh seperti teriakan minta tolong serta tangisan dari banyak orang sering kali menghiasi telinga warga yang bertempat tinggal di area sini. Banyak yang beranggapan kalau suara tersebut dihasilkan dari suara para korban yang mengalami kecelakaan kereta api.
Pada saat kecelakaan berlangsung, banyak sekali para penumpang yang meninggal dengan cara yang tragis yakni badannya yang sudah tidak utuh lagi. Warga setempat tau persis bagaimana tubuh korban banyak yang terpisah karena saat itu beberapa warga turut membantu mengevakuasinya. Setalah itu, banyak terjadi penampakan berupa sosok yang tidak utuh lagi yakni banyak orang yang beranggapan bahwa itu merupakan arwah dari korban, yang kala itu dimakamkan dengan kondisi seadanya. (SP)