“Ada dua laporan, berupa pencemaran nama baik dan pemerasan. Habis ini akan menyusul laporan lainnya dari Wawa dan anak-anaknya terhadap Novi. Totalnya akan ada 5-6 laporan terhadap Novi,” ujar Farhat
SPcom JAKARTA – Perseteruan antara Pratiwi Novi dengan Agus Salim, korban penyiraman air keras, terkait penggunaan uang donasi yang didapat korban, kian memanas dan mengulur panjang. Apalagi, setelah pekan lalu melaporkan Novi dengan sangkaan pencemaran nama baik dan fitnah melalui media elektronik, Sabtu kemarin Agus lewat kuasa hukumnya, Farhat Abbas dan kawan-kawan, kembali melaporkan Novi ke Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan dan pencemaran nama baik, terhadap klien mereka.
“Ada dua laporan, berupa pencemaran nama baik dan pemerasan. Habis ini akan menyusul laporan lainnya dari Wawa dan anak-anaknya terhadap Novi. Totalnya akan ada 5-6 laporan terhadap Novi,” ujar Farhat. Di sisi lain, Novi pun akhirnya tidak tinggal diam. Ya, dua laporan polisi yang menyasarnya dan kemungkinan akan bertambah dengan 3 laporan lainnya, membuat Novi akhirnya bergerak cepat mencari perlindungan hukum, dari sederet pengacara yang bersiap melakukan pembelaan terhadapnya.
Dan dalam jumpa pers yang digelar kemarin, Novi yang didampingi sebagian dari sekitar 20 pengacara yang berada di kubunya, menjelaskan secara rinci terkait awal mula dirinya tergerak untuk membela Agus. Termasuk langkahnya menghubungi sejumlah selebriti semisal Denny Sumargo, Ashanty, hingga Uya Kuya untuk memblow up kasus Agus dan menghimpun donasi.
Tidak lupa, Novi juga menuturkan awal mula polemik uang donasi tersebut, yang membuat hubungannya dengan Agus dan keluarga, belakangan diwarnai ketegangan dan kecurigaan, yang berujung laporan polisi terhadapnya. Novi pun tak kuasa menahan tangisnya, saat mengungkapkan uang donasi milik Agus sebesar 1,3 Miliar rupiah lebih, yang kini sudah dikembalikan oleh Agus, ke rekeining yayasan miliknya.
Pasalnya, uang tersebut hingga kini masih tetap utuh dan memang diperuntukan pihaknya, untuk menyokong sepenuhnya proses pengobatan Agus. “Hal ini semata-mata saya lakukan untuk menjaga amanah dan kepercayaan donator, yang telah bersedia menyisihkan rejeki mereka, dengan memberikan donasi untuk pengobatan Agus<” tegas Novi. (SP)