Dewi penunggu Ranu Kumbolo selalu mengenakan kebaya kuning yang anggun. Kemunculannya ditandai dengan kepulan asap di tengah danau
SPcom JAKARTA – Danau Ranu Kumbolo sudah pasti tidak asing lagi di telinga para pendaki, terutama bagi mereka yang pernah menaklukan Gunung Semeru. Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau yang berada diatas Gunung Semeru dan biasa dijadikan sebagai tempat beristirahat dan berkemah para pendaki, meski berada di ketinggian 2.389 mdpl. Konon, para pendaki sering melihat sosok wanita di tengah danau, apalagi saat malam bulan Purnama.
Sosok tersebut dipercaya sebagai Dewi penunggu Ranu Kumbolo yang selalu mengenakan kebaya kuning yang anggun. Kemunculannya ditandai dengan kepulan asap. Awal mula terciptanya legenda itu berasal dari pasangan suami istri yang hidup di kawasan tersebut. Saat itu sang istri tengah mengandung, si istri rupanya sangat menginginkan makan ikan. Sang suami akhirnya pergi ke sungai untuk memancing, ia mendapatkan ikan mas yang cukup besar.
Namun anehnya ikan mas tersebut dapat berbicara layaknya manusia. Sang suami pun lantas menyembunyikan ikan itu di dalam gentong air. Ketika sang suami pergi ke pasar, istrinya pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Saat sang istri membuka gentong itu, dia menemukan ikan mas tersebut. Karena lapar ia langsung memasak ikan mas itu dan memakannya dengan lahap.
Saat kembali dari pasar, suami terkejut karena ikannya tinggal kepala dan tulangnya di atas piring. Seketika dia marah besar kepada istrinya, dan akhirnya menceritakan semua yang dialaminya bersama sang ikan, sang istri pun sangat menyesal dan berkali-kali mohon ampun. Pada malam harinya, sang suami bertemu dengan ikan mas itu dan mengatakan anaknya akan lahir tetapi memiliki sisik di tubuhnya.
Malangnya, mimpi tersebut menjadi kenyataan, istrinya melahirkan bayi laki-laki yang penuh sisik di tubuhnya. Mereka memberi nama Kumbolo. Karena sering dihina teman-temannya, Ayah dan Ibu Kumbolo sedih. Hingga suatu malam ibu Kumbolo bermimpi bertemu dengan ikan mas, “Anakmu Kumbolo suruh pergi ke puncak Gunung Semeru. Carilah mutiara pelangi untuk menghilangkan sisik di tubuhnya.”
Akhirnya Kumbolo pergi ke puncak Gunung Semeru dengan susah payah ia mendapatkan mutiara pelangi. Di perjalanan pulang, mutiara tersebut jatuh ke tanah membentuk cerukan dan mengeluarkan air sehingga membentuk ranu atau danau. Kumbolo pun tenggelam tetapi dia berenang ke permukaan. Anehnya saat dia kembali ke daratan, semua sisik di tubuhnya hilang. Akhirnya ranu itu dinamakan Ranu Kumbolo. (SP)